Inilah Para Sosok TNI Aktif dan Purnawirawan yang Jadi Bos BUMN

- Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya dan Mayor Jenderal TNI (Purn.) Marga Taufiq menjabat di Perum Bulog.
- Maroef Sjamsoeddin, purnawirawan TNI AU, menjadi Direktur MIND ID.
- Kolonel Infanteri TNI (Purn) Restu Widiyantoro dipercaya sebagai Direktur Utama PT Timah Tbk.
Jakarta, FORTUNE - Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, terjadi pergeseran signifikan dalam lanskap birokrasi dan kepemimpinan nasional. Fenomena paling mencolok adalah perwira TNI, baik yang masih aktif maupun telah purnawirawan, menempati jabatan strategis pada berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan badan usaha milik negara (BUMN). Bersamaan dengan itu, para pemimpin sipil, termasuk kepala daerah, justru diarahkan untuk menjalani pelatihan dan retret dengan nuansa militer.
Arahan pelatihan ala militer di Magelang, Jawa Tengah, bagi para pemimpin sipil menjadi langkah simbolis yang mencerminkan penekanan pada nilai-nilai kedisiplinan, komando, dan nasionalisme yang kerap dikaitkan dengan matra militer. Di sisi lain, penempatan figur-figur berlatar belakang TNI pada posisi kunci di BUMN dan pemerintahan sipil semakin mengemuka sebagai bagian dari restrukturisasi atau penguatan pada sektor-sektor vital.
Tren penempatan perwira militer ini sangat terasa di lingkungan BUMN. Hal ini tidak terlepas dari dinamika politik, kebutuhan organisasi BUMN akan figur kepemimpinan tertentu, serta visi strategis pemerintah dalam mengelola aset negara. Menteri BUMN, Erick Thohir, misalnya, baru-baru ini melakukan perombakan kepemimpinan pada holding industri pertambangan Indonesia, MIND ID.
Contoh terbaru terlihat pada 4 Maret lalu. Menteri Erick Thohir menunjuk Maroef Sjamsoeddin sebagai Direktur Utama MIND ID menggantikan Hendi Prio Santoso yang telah menjabat sejak 2021. Penunjukan Maroef , yang diketahui memiliki latar belakang militer.
Tren ini juga menjalar ke anak usaha MIND ID. Pada 2 Mei, PT Timah Tbk resmi mengumumkan Restu Widiyantoro sebagai direktur utama yang baru. Pangkat terakhir purnawirawan militer itu adalah Kolonel Infanteri TNI.
Penunjukan pensiunan tentara untuk mengelola BUMN strategis, khususnya pada sektor sumber daya alam seperti pertambangan, memiliki implikasi besar. Sektor ini dianggap krusial bagi ketahanan nasional dan stabilitas perekonomian negara, sehingga pemilihan figur pemimpinnya sering kali mempertimbangkan aspek keamanan, komando, dan loyalitas.
Berikut jajaran bos BUMN yang diisi oleh TNI aktif dan purnawirawan:
Perum Bulog
Posisi Direktur Utama Perum Bulog diisi oleh Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya.
Penujukannya tertuang pada Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025, yang isinya mengakhiri jabatan Wahyu Suparyono sebagai direktur utama.
Novi sebelumnya merupakan Asisten Teritorial Panglima TNI.
Selanjutnya, Wakil Direktur Utama Perum Bulog diisi oleh Mayor Jenderal TNI (Purn.) Marga Taufiq. Dia pernah aktif di Angkatan Darat, dan keahliannya adalah dalam bidang infanteri.
Jabatan terakhirnya adalah Wakil Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat serta Pejabat Ahli Kepala Staf Angkatan Darat Tingkat III Bidang Sosial Budaya, Pertahanan Keamanan, dan Narkoba.
Dia resmi menjadi pejabat pada Perum Bulog pada 10 September 2024.
MIND ID
Selanjutnya, holding pertambangan BUMN, MIND ID, saat ini dipimpin oleh Maroef Sjamsoeddin. Kementerian BUMN menunjuknya sebagai Direktur Utama MIND ID dalam rapat umum pemegang saham yang berlangsung di Jakarta (3/3).
Penunjukan ini menarik perhatian publik karena latar belakang Maroef yang merupakan adik dari Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.
Maroef berstatus purnawirawan TNI Angkatan Udara (TNI AU) dengan pangkat terakhir Marsekal Muda. Dia adalah seorang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) dan pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2011 - 2014.
Sebelum bergabung dengan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, dia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia pada 2015 - 2016.
PT Timah Tbk
PT Timah Tbk, bagian dari holding BUMN pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), telah resmi menunjuk Kolonel Infanteri TNI (Purn.) Restu Widiyantoro sebagai direktur utamanya, pada Jumat (2/5).
Restu, menggantikan Ahmad Dani Virsal, yang telah memimpin perseroan sejak 15 Juni 2023, memiliki pengalaman militer mentereng, termasuk sebagai Komandan Kontingen Indonesia dalam misi PBB bersama Dansatgas Indo Force Protection Company, serta pernah menjabat sebagai Inspektorat Daerah Militer (Irdam) VI/Mulawarman dan Komandan Korem 022/Pantai Timur.
PT Agrinas Palma Nusantara
PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) atau APN awalnya adalah PT Indra Karya (Persero). BUMN ini sedari awal berfokus pada sektor infrastruktur, dan saat ini mengubah haluannya menjadi perusahaan perkebunan sawit.
Perubahan ini tertera pada Keputusan Menteri Hukum Republik Indonesia Nomor AHU-0012457.AH.01.02.Tahun 2025 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Perusahaan Perseroan (Persero) PT Agrinas Palma Nusantara tanggal 21 Februari 2025.
Direksi PT Agrinas Palma Nusantara berjumlah tujuh orang. Posisi Direktur Utama Agrinas tetap dipegang oleh Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Sutomo.
Agus pernah menjabat sebagai Irjen Kemhan RI. Alumnus Akademi Militer 1984 itu berasal dari kecabangan infanteri, dan pernah menjabat menjadi Komandan Paspampres pada 2011 - 2012, serta Komandan Jenderal Kopassus pada 2012 - 2014.
PT Dirgantara Indonesia
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) juga melakukan penyegaran pada jajaran komisaris melalui Surat Keputusan Nomor SK-303/MBU/12/2024 dan Nomor 012/KRUPS/LEN-PTDI/XII/2024.
Dalam keputusan tersebut, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), ditunjuk sebagai Komisaris Utama PTDI, menggantikan Marsekal (Purn.) Fadjar Prasetyo.
Sementara itu, posisi Direktur Utama PTDI tetap diemban oleh Marsekal Muda TNI (Purn.) Gita Amperiawan, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-34/MBU/01/2022 yang berlaku sejak 27 Januari 2022.
Gita dikenal sebagai sosok yang memiliki rekam jejak panjang pada bidang pertahanan.
Sebelum menakhodai PTDI, ia pernah menduduki sejumlah pos strategis: Kepala Subdirektorat Teknologi Pertahanan di Kementerian Pertahanan RI, Komandan Unit Pemeliharaan Angkatan Udara, serta Direktur Teknologi Industri Pertahanan (Dirtekindhan) di Ditjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan pada periode 2017–2018.
Dia juga pernah dipercaya menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan di Universitas Pertahanan (Unhan) pada 2021.