Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan kembali pentingnya menteri, kepala lembaga, dan kepala daerah memaksimalkan belanja negara untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang sedang dilakukan pemerintah.
Hal tersebut ia sampaikan saat berbicara dalam acara penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2021, Kamis (23/6).
"Kita tahu di pusat ada Rp526 triliun, di daerah ada Rp535 triliun plus kemudian di BUMN Rp420 triliun. Jumlah yang tidak sedikit yang jika dibelanjakan untuk barang produksi dalam negeri selalu, saya sampaikan berulang-ulang, akan memberikan dampak yang signifikan," ujarnya.
Menurut Kepala Negara, di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia dihadapkan oleh tantangan yang semakin sulit. Kondisi ekonomi dunia yang belum pulih dari dampak dari akibat pandemi Covid-19 masih harus dihadapkan pada meningkatnya tensi geopolitik akibat perang di Ukraina.
Hal ini membuat supply chain global terganggu dan membawa dampak negatif berupa peningkatan inflasi serta ancaman krisis pangan di seluruh negara.
"Situasi ini harus menjadi pemahaman kita bersama agar kita memiliki kepekaan yang sama, perasaan yang sama. Menyua respons dan kebijakan yang tepat di semua tataran lembaga negara, di seluruh jajaran pemerintahan dari pusat sampai daerah," ujarnya.
Selain memaksimalkan belanja negara, Jokowi juga mengingatkan pentingnya seluruh pihak untuk bekerja keras menciptakan nilai tambah ekonomi dengan hilirisasi industri mulai dari sektor tambang sampai sektor pangan, dengan "memulai industri pengolahan dari barang mentah menjadi barang jadi."