Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Kemenperin Ungkap Industri Keramik Sempat Jaya, Beda dengan Sekarang

Ilustrasi: pergudangan industri ubin keramik. (Dok.123RF)
Intinya sih...
- Industri keramik lokal mengalami penurunan karena tingginya harga gas dan masuknya keramik impor murah.
- Utilisasi kapasitas produksi industri keramik turun dari 90 persen menjadi 69 persen pada akhir 2023.
- Kebijakan bea masuk tinggi pemerintah tidak berhasil menekan impor; volume impor ubin keramik terus meningkat dari 75,6 juta m² pada 2019 menjadi 93,4 juta m² pada 2023.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap alasan di balik penurunan kinerja industri keramik domestik hingga beberapa perusahaan harus menghentikan produksi. Industri yang dulunya memiliki daya saing tinggi ini kini menghadapi tantangan besar.
Pejabat Fungsional Pembina Industri pada Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kemenperin, Ashady Hanafie, mengatakan enyebab utama turunnya daya saing keramik lokal adalah tingginya harga gas dan masuknya keramik impor murah.
Topics
Editorial Team
EditorBonardo Maulana
EditorEko Wahyudi
Follow Us