Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi banjir. (Pixabay/Hermann Traub)

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) mengungkap sejumlah penyebab banjir di tol Serpong-Pondok Aren yang menyebabkan kemacetan parah pada Selasa (4/10) malam. 

Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian, mengatakan kondisi itu disebabkan luapan Sungai Cibenda yang berada di sisi jalan tol. 

Perumahan yang semakin padat di hulu dan hilir kali tersebut membuat serapan air banyak berkurang, sementara intensitas hujan tinggi membuat debit air bertambah.

"Jadi, kalau banjir di jalan tol itu kan penyebabnya salah satu atau dua-duanya dari meluapnya sungai. Ini memang kita melihat kapasitas sungai kita yang dulu awalnya sekitar 9 meter, sekarang ini menjadi 4,5 meter saja," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/10).

Selain itu, ada pembelokan alur sungai akibat berdirinya perumahan, sehingga lebar sungai berkurang dan memperlambat aliran. Ia mencontohkan, di hulu persimpangan tol, lebar sungai masih mencapai 9 meter.

Tetapi setelah melewati persimpangan, lebarnya menyempit menjadi 7 meter. Di sisi hilir,  penyempitan kembali terjadi sehingga lebar badan sungai hanya mencapai 4 meter.

"mau masuk Situ Parigi itu tinggal 2 meter. Seharusnya sungai semakin ke hilir semakin lebar, tetapi berbeda dengan Cibenda," ujarnya.

Berbagai hal tersebut akhirnya membuat sedimen di dalam box culvert tidak dapat dikosongkan karena telah menjadi satu level dengan dasar Sungai Cibenda.

"Jadi, kita bisa bayangkan debit air yang mengalir dari atas seharusnya diberi tempat mengalir ke bawah harusnya semakin besar, justru semakin sempit jadi terjadi pembendungan air di jalan tol," katanya.

Kronologi banjir dan penanganan PUPR

Editorial Team

Tonton lebih seru di