Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi KPR Perumahan/ Shuterstock Gungpri

Jakarta, FORTUNE - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah telah mengalokasikan subsidi untuk 22.586 unit rumah rakyat di tahun ini.

Jumlah itu terdiri dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp23 triliun untuk 200.000 unit rumah dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2B) sebesar Rp888,46 miliar untuk 22.586 unit rumah. 

Menurut Basuki, besaran subsidi tersebut telah disesuaikan dengan target pemerintah untuk meningkatkan akses rumah layak huni dari 56,75 persen menjadi 70 persen atau setara 11 juta rumah tangga.  

"Pemerintah berkomitmen untuk memberikan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Basuki dalam keterangan resminya, Senin (1/8)

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan sampai 28 Juli 2022 penyaluran fasilitas KPR FLPP mencapai 106.346 unit atau setara 53,2 persen. Sementara subsidi BP2BT telah melakukan terealisasikan sebanyak 3.024 unit atau 13,4 persen dari target.

“Kami sangat optimis target tersebut dapat tercapai,” ucap Herry dalam Webinar Prospek Pembiayaan Properti Di Tengah Ancaman Krisis Global, Jumat pekan lalu (29/7).

Subsidi hunian vertikal

Editorial Team

Tonton lebih seru di