Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Siapa Calon Pengganti Paus Fransiskus? Cek Kandidat Kuatnya

Calon pengganti paus
ilustrasi vatikan (unsplash.com/christian lendl)

Menyusul berita Paus Fransiskus meninggal dunia, Gereja Katolik Roma mulai mempersiapkan pemilihan paus baru lewat konklaf.

Seiring dengan persiapan konklaf, mulai bermunculan nama-nama yang berpotensi menggantikan Paus Fransiskus.

Dilansir dari The College of Cardinals Report, terdapat beberapa nama kardinal yang memiliki kelayakan untuk terpilih sebagai paus. Namun, tidak menutup kemungkinan pemimpin Vatikan bisa dari luar kandidat paus berikutnya.

“Namun, memprediksi paus berikutnya sangat tidak pasti dan dia mungkin bukan salah satu dari nama yang disebut,” sebut laman tersebut.

Kira-kira, siapa saja calon pengganti Paus Fransiskus yang tengah menjadi sorotan? Simak profil singkatnya di bawah ini.

1. Pietro Parolin (Italia)

Salah satu calon pengganti paus yang digadang-gadang sebagai kandidat terkuat adalah Kardinal Pietro Parolin. Kardinal dari Italia tersebut menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan.

Selama masa jabatanya, ia dikenal sebagai wakil yang dapat diandalkan, terutama dalam bidang diplomasi. Parolin dianggap memahami permasalahan geopolitik ketika menduduki posisi Wakil Menteri Luar Negeri pada 2002-2009.

Bahkan, ia berperan penting dalam kesepakatan Vatikan-China perihal pengangkatan uskup pada 2018.

2. Peter Erdo (Hungaria)

Berasal dari Hungaria, Peter Erdo dikenal sebagai Uskup Agung Hongario. Ia juga seorang intelektual dan pakar hukum kanon ternama. 

Saat usianya masih 51 tahun, ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada 2003.

Erdo dianggap memiliki pandangan konservatif dan sangat memegang teguh tradisi. Pandangannya pada liturgi berpegang teguh pada budaya dan sejarah.

2. Peter Erdo (Hongaria)

Berasal dari Hungaria, Peter Erdo dikenal sebagai Uskup Agung Hongario. Ia juga seorang intelektual dan pakar hukum kanon ternama. 

Saat usianya masih 51 tahun, ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada 2003.

Erdo dianggap memiliki pandangan konservatif dan sangat memegang teguh tradisi. Pandangannya pada liturgi berpegang teguh pada budaya dan sejarah.

3. Matteo Maria Zuppi (Italia)

Kardinal asal Italia satu ini masuk sebagai calon pengganti paus potensial yang dinilai mampu meneruskan tongkat kepemimpinan Paus Fransiskus. 

Matteo Zuppi diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada tahun 2019. Ia dikenal mempunyai citra progresif dan diharapkan bisa meneruskan warisan mendiang Paus Fransiskus.

Kardinal Zuppi memiliki empati dan kepedulian tinggi pada kalangan marginal, seperti orang miskin dan terpinggirkan. Bahkan, ia juga menjadi utusan khusus Paus Fransiskus untuk perdamaian di Ukraina.

4. Robert Sarah (Guinea)

Kardinal Robert Sarah merupakan mantan pejabat senior Vatikan yang dikenal akan pemikiran konvensional dan ortodoks. 

Ia cukup dikenal akan sejumlah buku yang diterbitkannya. Lewat karya-karyanya ini, banyak yang mulai mengenali Sarah sebagai pemimpin yang memiliki wawasan yang berakar kuat dalam tradisi gereja.

5. Luis Antonio Gokim Tagle (Filipina)

Dari sederet nama calon pengganti Paus Fransiskus yang bermunculan, Luis Antonio Tagle cukup menyita perhatian. Pasalnya, mantan uskup Manila ini berpotensi menjadi paus Asia pertama apabila terpilih dalam konklaf.

Berusia 67 tahun, Tagle menjadi pesaing kuat dengan membawa warisan progresif dari Paus Fransiskus. 

Selama bertahun-tahun, ia dianggap sebagai kandidat terbaik yang bisa mengembang tugas kepausan. Bahkan, ia mendapatkan julukan sebagai “Fransiskus Asia”. 

Selain pengalaman pastoral dan administrasi yang luas, Tagle juga menjalani pelatihan teologis dan historis yang signifikan.

6. Pierbattista Pizzaballa (Italia)

Kandidat paus berikutnya adalah Pierbattista Pizzaballa. Berasal dari Italia, Kardinal Pizzaballa menjabat sebagai pejabat tinggi Vatikan yang fokus pada urusan Timur Tengah.

Cakupan wilayah kerjanya meliputi Israel, Palestina, Yordania, dan Siprus. Ia berperan penting sebagai penghubung Vatikan dengan sejumlah keuskupan di Timur Tengah, baik umat Katolik dan pengambil kebijakan di sana.

7. Jose Tolentino Calaca de Mendonca (Portugal)

Di antara kandidat lainnya, Tolentino merupakan salah satu kandidat termuda, yakni berusia 59 tahun. Termasuk uskup yang sangat berhaluan progresif dalam gereja, Tolentino memiliki kedekatan dengan Paus Fransiskus.

Kardinal satu ini dikenal akan simpatinya dengan pandangan toleran pada hubungan sesama jenis dan pendekatan heterodoks. Ia juga mendukung biarawati Benediktin, feminis yang mendukung penahbisan perempuan dan pro-choice.

8. Jean-Marc Aveline (Prancis)

Lahir di Aljazair, Jean-March Aveline masuk ke dalam kandidat paus berikutnya. Aveline dikenal akan dedikasinya pada isu migrasi dan dialog antaragama. 

Dua hal tersebut dipandang sebagai prinsip utama gaya kepausan Paus Fransiskus. Tidak heran, namanya muncul sebagai kandidat potensial yang bisa meneruskan warisan mendiang.

Aveline menunjukkan sikap proaktif pada isu-isu di bawah kepausan Paus Fransiskus, seperti dialog antar umat beragama dan penerimaan migran.

9. Charles Maung Bo (Myanmar)

Maung Bo merupakan kardinal keuda asal Asia yang berhasil masuk dalam daftar kandidat pengganti Paus Fransiskus. Pada 2015, Maung Bo diangkat sebagai kardinal oleh Paus Fransiskus dan menjadi kardinal pertama serta satu-satunya di Myanmar.

Ia dipandang sebagai salah satu pendukung warga minoritas Rohingya dan menentang perdagangan manusia yang telah menimbulkan korban jiwa, terutama di kalangan muda.

Demikian sejumlah nama yang digadang-gadang sebagai calon pengganti Paus Fransiskus dengan rekam jejak pelayanannya. Gereja Katolik masih dalam tahap persiapan konklaf untuk memilih paus berikutnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadia Agatha Pramesthi
EditorNadia Agatha Pramesthi
Follow Us