Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menargetkan pendapatan negara Rp2.719,1 triliun hingga Rp2.865,3 triliun atau sekitar 11,81 persen hingga 12,38 persen dari produk domestik bruto (PDB). Target tersebut lebih tinggi dari pendapatan negara pada APBN 2023 yang berada pada level 11,69 persen atau Rp2.463 triliun. 

Secara terperinci, penerimaan perpajakan ditargetkan mencapai Rp2.280,3 triliun–2.355,8 triliun atau 9,91–10,18 persen dari PDB. Jumlah tersebut juga naik dari target penerimaan perpajakan dalam APBN 2023 yang mencapai Rp2.021,2 triliun atau sekitar 9,61 persen dari PDB.

Kemudian, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2024 ditargetkan mencapai Rp436,5 triliun–504,9 triliun atau 1,90–2,18 persen dari PDB, lebih tinggi dari target APBN 2023 sebesar 2,10 persen PDB atau Rp441,4 triliun.

Hibah diproyeksikan 0,01–0,02 persen PDB atau Rp2,3 triliun–4,6 triliun, naik dari APBN 2023 yang mencapai Rp400 miliar atau 0,002 persen PDB.

Dengan tumbuhnya target pendapatan tersebut, Sri Mulyani berharap keseimbangan primer menuju positif, dengan defisit dikendalikan pada kisaran 2,16–2,64 persen PDB serta rasio utang dijaga dalam batas manageable pada kisaran 38,07–38,97 persen PDB.

"Untuk keseimbangan primer, kami usahakan tahun depan mendekati keseimbangan sehingga memperkuat dan menyehatkan APBN," ujarnya di hadapan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (31/5).

Belanja Negara

Editorial Team

Tonton lebih seru di