Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Pengembangan biodiesel yang dilakukan Kementerian ESDM. (dok. Kementerian ESDM)

Intinya sih...

  • Industri biodiesel dalam negeri adalah mempertahankan kualitas pada setiap rantai pasok, peningkatan mutu dalam setiap kenaikan campuran biodiesel dalam solar, dan teknologi.
  • Produsen juga memiliki tantangan dalam hal harga, lantaran peningkatan kualitas dan mutu sering kali berimbas pada meningkatnya biaya untuk bahan baku.

Jakarta, FORTUNE - Wakil Ketua Bidang Riset dan Teknologi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Jummy Bismar Sinaga, mengatakan sinergi kebijakan diperlukan untuk mendorong industri biodiesel dalam negeri,  terutama ketika pemerintah ingin meningkatkan volume campuran bahan bakar dengan 50 persen biodiesel dari kelapa sawit (B50).

Tanpa sinkronisasi kebijakan, industri akan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku (feedstock) untuk memproduksi B50. Pasalnya, di luar program biodiesel tersebut pemerintah juga memulai program hidrogenasi minyak sawit (HPO) dan bioavtur yang menggunakan kelapa sawit sebagai feedstock.

Editorial Team

Tonton lebih seru di