Trump Tangguhkan Penerapan Tarif Ke Kanada dan Meksiko

Jakarta, FORTUNE - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengambil keputusan mengejutkan, yakni menangguhkan sementara tarif 25 persen yang sebelumnya diberlakukan pada sebagian besar barang asal Kanada dan Meksiko.

Keputusan tersebut memicu kekhawatiran karena kemungkinan bakal berpengaruh pada inflasi serta pertumbuhan ekonomi.

Dikutip dari Reuters, pengecualian tarif bagi dua mitra dagang utama AS ini berlaku hingga 2 April.

Di antara barang-barang yang termasuk dalam United States, Mexico, Canada Trade Agreement (USMCA) adalah mobil.

"Trump sebelumnya menyebutkan bahwa pengecualian hanya untuk Meksiko. Tetapi amandemen yang ditandatanganinya pada hari Kamis juga mencakup Kanada," demikian warta dari Reuters, Jumat, (7/2).

Untuk Kanada, keputusan Trump tidak hanya penangguhan tarif perdagangan, tapi juga pengurangan tarif bea masuk atas kalium, salah satu pupuk utama bagi petani AS, menjadi 10 persen.

Demi merespons kebijakan mendadak itu, Kanada akan menunda penerapan gelombang kedua tarif balasan terhadap produk-produk AS senilai C$125 miliar atau US$87,4 miliar hingga 2 April.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Kanada, Dominic LeBlanc, melalui unggahan pada platform media sosial X.

Trump sebelumnya mengumumkan pemberlakukan kebijakan tarif impor perdagangan pada hari pertamanya menjabat pada 20 Januari 2025.

Reuters melansir keputusan itu diambil Trump menyusul naiknya jumlah kematian akibat overdosis fentanyl, yang diduga karena opioid berbahaya, dan bahan kimia prekursornya dikirim dari Cina ke AS melalui Kanada dan Meksiko.

Sebagai bagian dari kebijakan perdagangan yang lebih luas, Trump juga menerapkan tarif sebesar 20 persen terhadap semua impor dari Cina.

Beijing merespons dengan menegaskan bahwa mereka akan dengan tegas melawan tekanan AS terkait fentanyl, serta mendesak Washington menangani sendiri krisis penyalahgunaan obat tersebut.