Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan saat acara Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1). (Dok. Kemenko Marves)

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan kendaraan listrik Tesla tetap berencana menanamkan investasinya di Indonesia. Namun, pabrikan milik Elon Musk itu baru bisa berinvestasi pada 2025 atau molor sekitar 1,5 tahun dari rencana semula. Tesla beralasan keputusan itu merujuk pada dinamika perekonomian global. 

Tesla menyatakan penundaan investasinya juga berlaku di sejumlah negara lain, seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, setelah bertemu dengan Elon. 

“Ketegangan Amerika Serikat dan Cina soal Taiwan membuat [Tesla] hati-hati dalam berinvestasi,” ujar Luhut di Istana Negara, Senin (14/8).

Pun begitu, Luhut mengeklaim Indonesia tetap menjadi prioritas investasi Tesla meski rencana tersebut harus diundur. Indonesia sendiri telah memulai pendekatan dengan Tesla sejak 2020, dan bakal menjadi lokasi pembuatan baterai berjenis lithium untuk kendaraan listrik Tesla. “Ini akan ditandatangani jika semua negosiasi selesai,” kata Luhut.

Ketika disinggung mengenai nilai investasi pabrik baterai itu, Luhut masih enggan membeberkan. “Tunggu proses selesai. September akhir atau awal Oktober 2023,” ujarnya. 

Penundaan investasi bukan hanya di Indonesia

Tesla juga menunda investasi Gigafactory di Mexico, yang telah diproyeksikan bakal menciptakan lapangan kerja untuk 6.000 orang.

Pada kesempatan lain, Luhut mengatakan alasan penundaan investasi Tesla di Indonesia adalah kelebihan produksi dan kondisi perekonomian global yang kurang baik saat ini.

“Kalaupun ada kita dengar di mana negara lain di Asia ini yang bekerja sama dengan Tesla, itu tidak lain hanyalah sebagai agen penjualan mobil saja. Kita pun kalau mau buat agen penjualan mobil bisa saja, tetapi bukan itu tujuan utamanya,” ujar Luhut.

Kerja sama dalam bidang jaringan telekomunikasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di