AFSI Dorong Fintech Syariah Siap IPO dalam Dua Tahun

- Industri fintech syariah Indonesia tumbuh signifikan, dengan aset mencapai Rp4,5 triliun dan transaksi Rp8 triliun di sektor P2P lending syariah pada 2024.
- AFSI mempersiapkan industri fintech syariah untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dalam dua tahun ke depan, bekerja sama dengan PT BEI dalam Go Public Workshop.
- Muhamad Ismail dari AFSI menyatakan bahwa perusahaan fintech syariah belum memiliki target jumlah perusahaan yang akan melantai di bursa tahun ini, namun diperkirakan akan lebih siap secara volume dan fundamental dalam dua tahun ke depan.
Jakarta, FORTUNE - Industri fintech syariah Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada 2024, sektor ini mencatat pertumbuhan aset sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total aset mencapai Rp4,5 triliun dan transaksi mencapai Rp8 triliun di sektor P2P lending syariah
Meski demikian, kesiapan untuk melantai di bursa masih menjadi tantangan. Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Muhamad Ismail, menyatakan bahwa industri fintech syariah tengah mempersiapkan diri untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kita masih memberdayakan supaya fintech player-nya lebih tumbuh, naik secara fundamental, sehingga tahun ini fokus dan konsen AFSI masih lebih banyak di literasi," ujar Ismail dalam Go Public Workshop 2025 bertajuk 'Navigating Indonesia's Market Needs & IPO Opportunities for Shariah Fintech' di Gedung BEI, Jakarta, dikutip Jumat (2/5).
Peluang IPO fintech syariah
Ismail menambahkan bahwa AFSI belum memiliki target jumlah perusahaan fintech syariah yang akan melantai di bursa tahun ini. Namun, ia memperkirakan bahwa dalam dua tahun ke depan, industri ini akan lebih siap secara volume dan fundamental untuk melangkah ke tahap IPO.
"Kita mungkin masih butuh dua tahun lagi paling cepat untuk bisa mempersiapkan industri ini bisa lebih kuat secara volume dan fundamental untuk bisa masuk ke level berikutnya dengan melantai di bursa," ungkapnya.
Salah satu uoayanya, AFSI bekerja sama dengan PT BEI mengadakan Go Public Workshop untuk memberikan pemahaman kepada anggota mengenai proses IPO, peluang, dan tantangan yang dihadapi.
"Kami ingin memberikan pemberdayaan dan akses kepada teman-teman anggota agar dapat melihat lebih dekat. Memfasilitasi mereka mengenai cara IPO, peluangnya seperti apa, tantangannya seperti apa, sehingga membuka wawasan mereka," ujar Ismail.
Dengan pendekatan ini, AFSI berharap dapat memperkuat fondasi industri fintech syariah Indonesia. Dengan demikian, dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan-perusahaan di sektor ini siap untuk melantai di bursa dan berkontribusi lebih besar dalam ekosistem keuangan nasional.