SHARIA

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Tahun 2022 Mencapai 90,45%

Capaian tertinggi sejak 2010.

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Tahun 2022 Mencapai 90,45%Tangkapan Layar Paparan Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia, Senin (19/12)/Fortune IDN/DESY
19 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2022 mencapai 90,45 persen. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, angka tersebut merupakan capaian tertinggi sejak pelaksanaan survei pertama tahun 2010.

"Dengan capaian ini jemaah haji telah menerima pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dengan predikat sangat memuaskan," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (19/12). 

Meskipun demikian, Margo menjelaskan ada perbedaan mendasar yang mempengaruhi persepsi jemaah haji pada tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Setidaknya berbeda dalam dua hal. Pertama, jumlah jemaah haji yang masih belum normal karena pandemi, yaitu dengan kuota 45 persen. Dalam paparannya dijelaskan, kondisi penyelengaraan haji di tahun 2022 (masa pandemi) berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Perbedaan terlihat jelas pada jumlah dan karakteristik jemaah haji (karena adanya pembatasan dari Arab Saudi). Misalnya, kuota jemaah haji Indonesia tahun 2019 mencapai 221 ribu, sementara tahun 2022 hanya 100.051.

Kedua, karakteristik jemaah dengan usia yang jauh lebih muda. Sesuai kebijakan pembatasan dari Arab Saudi, usia jemaah haji 2022 tidak lebih 65 tahun. Sebanyak 75 persen usia jemaah pada rentang 41 – 60 tahun. 

"Hal ini tentu menjadi catatan atas capaian kepuasan indeks tahun 2022. Jadi secara umum hasilnya sangat memuaskan, tetapi secara bijaksana menyikapi angka tersebut," kata Margo.

Kondisi berbeda lainnya terkait dengan pendidikan. Data survei yang dipaparkan Kepala BPS menunjukkan 52 persen berpendidikan tinggi (diploma - S3). Hanya 3 persen jemaah yang teridentifikasi tidak sekolah, SD 6 persen, SMP 9 persen, dan SMA 30 persen.

“Perlu bijaksana memaknai angka hasil survei 2022. Sebab kondisi 2022 berbeda dengan 2019, baik kuota maupun kondisi fisik jemaah,” ujarnya.

Adapun survei kali ini menggunakan metode pengisian kuesioner secara mandiri oleh jemaah haji. Dalam survei ini ada sebanyak 14.400 jemaah haji dan dikelompokkan menjadi dua gelombang, 6.400 jemaah pada gelombang pertama dan 8.000 jemaah pada gelombang kedua.

Indeks di atas 90 yang pertama kali

source_name

Menanggapi IKJHI tahun 2022, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan survei BPS, IKJH 1443 H/2022 M mencapai 90,45 atau masuk kategori sangat memuaskan.

“Ini kategori sangat memuaskan dengan indeks di atas 90 yang pertama kali dalam 11 kali pelaksanaan survei IKJH oleh BPS yang dilakukan sejak 2010,” katanya.

Menag menyampaikan terima kasih kepada seluruh jemaah haji Indonesia, khususnya mereka yang berangkat pada 1443H/2022M. Menurutnya, survei ini bisa didapat karena kesediaan para jemaah untuk mengisi instrumen yang disiapkan oleh BPS.

“Terima kasih jemaah haji Indonesia. Jika ini dinilai sebagai sebuah keberhasilan, maka keberhasilan itu tidak terlepas juga dari peran seluruh jemaah haji Indonesia,” ujar Menag.

Berdasarkan hasil survei BPS, kenaikan IKJH terjadi di semua daerah kerja. Dibanding survei tahun 2019, kenaikan indeks kepuasan dapat dilihat dari data berikut:

  • Madinah 89,42 (2019: 86,44)
  • Makkah 91,57 (2019: 87,89)
  • Armuzna 89,64 (2019: 82,57), dan 
  • Bandara 91,28 (2019: 87,94).

Aspek layanan

Dari aspek layanan, juga terjadi kenaikan signifikan. 

  • Untuk layanan Transportasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), indeks kepuasan mencapai 91,54 (2019: 80,37). 
  • Indeks kepuasan layanan Katering Armuzna 90,08 (2019: 84,48).
  • Sementara untuk indeks kepuasan layanan tenda Armuzna 87,91 (2019: 76,92).

Untuk layanan di luar fase Armuzna juga naik, dengan data sebagai berikut:

  • Transportasi Bus Antar Kota 91,93 (87,35)
  • Petugas 90,32 (87,06)
  • Transportasi Bus Shalawat 90,76 (88,05)
  • Ibadah 90,31 (87,77)
  • Katering 91,72 (87,72)
  • Hotel 89,35 (87,21), dan
  • umum/lainnya 89,73 (85,41).

Menag mengatakan, capaian ini menggembirakan, tapi juga menjadi tugas berat bagi Kementerian Agama dan stakeholders terkait untuk bisa mempertahankannya. Apalagi, kuota jemaah haji Indonesia tahun 2023 diharapkan sudah kembali normal.

“Saya harus berterima kasih juga kepada seluruh petugas haji dan semua pihak yang terlibat atas sukses penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M ini,” katanya.

Menag mengatakan, pihaknya akan memperhatikan sejumlah catatan dan masukan dari jemaah dan BPS untuk perbaikan layanan haji ke depan. Menag juga sangat menaruh perhatian pada peningkatan kualitas layanan bimbingan ibadah haji. 

Dia berharap hal ini bisa disiapkan lebih dini dan matang sehingga jemaah bisa mendapatkan bimbingan ibadah secara optimal.

“Kita mengagendakan rekrutmen petugas bimbingan ibadah dilakukan lebih dini agar mereka juga bisa segera memberikan pendampingan dan bimbingan manasik kepada jemaah haji 2023,” katanya.

Related Topics