SHARIA

BSI Salurkan Rp18,46 Triliun untuk Industri Makanan Minuman Halal

Penyaluran terbesar di DKI Jakarta, sekitar Rp3,79 triliun

BSI Salurkan Rp18,46 Triliun untuk Industri Makanan Minuman HalalIlustrasi Berbelanja Produk. Shutterstock/Odua Images
25 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk telah menyalurkan pembiayaan Rp18,46 triliun untuk sektor industri makanan dan minuman halal per September 2021. Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan, ini menjadi dukungan utama BSI terhadap industri halal nasional.

"Pembiayaan ke sektor makanan dan minuman sudah mencapai Rp 18,46 triliun ke sekitar 100 ribu nasabah," katanya dalam Sharia Outlook yang digelar Infobank, dikutip Jumat (25/11).

Tercatat penyaluran dana untuk DKI Jakarta dengan porsi sekitar Rp3,79 triliun. Menyusul Aceh sebesar Rp2,9 triliun, dan Kalimantan Barat sebesar Rp2,05 triliun.

Mendorong industri halal nasional

Industri makanan dan minuman halal merupakan salah satu penopang utama dari industri halal nasional. Berdasarkan laporan Indonesia Halal Market Report 2021/2022 yang diluncurkan Dinar Standard, Indonesia berpeluang menambah Rp72,9 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) dari industri halal.

Berdasarkan laporan Indonesia Halal Markets Report 2021/2022, industri makanan dan minuman memiliki market size terbesar di dunia, yaitu mencapai U$135 miliar atau sekitar Rp1.958 triliun. Namun, Indonesia masih berada pada posisi kedua di bawah Malaysia pada pemeringkatan segmen halal food pada Global Islamic Economy Indicator Score 2022.

Untuk mendongkrak industri halal, kata dia, BSI juga melakukan melalui sejumlah program, seperti UMKM Center, Talenta Wirausaha, partisipasi dalam Global Halal Hub, dan program Muslimpreneur.

Secara total BSI telah menyalurkan Rp199,82 triliun per September 2022, naik 22,33 persen (yoy). Menurut Ngatari, tren pencairan pembiayaan BSI ke sektor makanan dan minuman sejak sebelum pandemi 2019 terus mengalami peningkatan hingga saat ini. 

Related Topics