SHARIA

Memahami SGIE dan Manfaatnya bagi Perekonomian

Indonesia masuk peringkat tiga besar dalam SGIE Report 2023.

Memahami SGIE dan Manfaatnya bagi PerekonomianDok. DinarStandard
31 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pernahkan Anda mendengar istilah SGIE atau State of the Global Islamic Economy? SGIE adalah laporan yang disusun dan dipublikasikan oleh DinarStandard, perusahaan riset strategi pertumbuhan dan manajemen eksekusi yang memiliki fokus pada inovasi pemerintah, ekonomi halal/etis global, dan dampak sosial.

Dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023, Indonesia menempati posisi tiga besar pada the Global Islamic Economy Indicator (GIEI). Ini menjadi capaian menggembirakan, sebab dibandingkan pada 2022 lalu Indonesia menempati posisi keempat pada laporan yang sama, sedangkan kini ada posisi setelah Arab Saudi dan Malaysia.

“Peningkatan Indonesia ke ranking 3 ini adalah kabar baik yang membuktikan bahwa berbagai upaya penguatan ekosistem Jaminan Produk Halal kita semakin menunjukkan hasil positif," ungkap Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham di Jakarta, Rabu (27/23), mengutip dari laman resmi BPJPH.

Dapat dikatakan pula bahwa SGIE adalah laporan yang menunjukkan perkembangan ekonomi Islam. Lalu apa saja manfaatnya bagi Indonesia?

Manfaat SGIE

Indonesia ada di peringkat 4/Dok. Dinarstandard.com

Manfaat dari SGIE adalah dapat diketahui gambaran dan indikator ekonomi Islam secara global. CEO dan Managing Director DinarStandard Rafiuddin Shikoh dalam webinar di Jakarta, pada 26 Desember 2023 mengatakan, laporan tahun ini mengindikasikan bahwa penduduk Muslim dunia menghabiskan US$2,29 triliun setara Rp35.000 triliun di 2022.

“Untuk makanan, farmasi, kosmetik, pakaian sopan, travel, dan media," ujarnya.

Laporan ini juga mengungkapkan jumlah aset keuangan syariah diprediksi mencapai US$3,96 triliun di 2021 dan akan tumbuh ke US$5,96 triliun di 2026. Investasi dalam perusahaan-perusahaan terkait Ekonomi Syariah juga telah mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai US$25,9 miliar pada periode 2022-2023, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 128 persen.

Lebih dari 55 persen dari total investasi tersebut berada dalam sektor keuangan syariah, sementara media mendapatkan 19,2 persen, sektor travel 13,1 persen, dan makanan halal 8,5 persen.

"Data ini mencerminkan aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan, investasi modal ventura di startup teknologi, dan investasi ekuitas swasta," kata Rafiuddin.

Selain itu, impor produk halal oleh negara anggota Organisation of Islamic Cooperation (OIC) diperkirakan tumbuh di level 7,6 persen CAGR ke US$492 miliar di 2027, dengan US$359 miliar di 2022.

Perlu diketahui pula bahwa manfaat utama SGIE adalah membuka peluang luas bagi negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim untuk memperluas cakupan pasar ekonomi mereka.

Dengan permintaan yang terus meningkat untuk produk halal, keuangan syariah, dan sektor pariwisata halal, negara-negara Muslim dapat mengoptimalkan potensi untuk mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta menguatkan pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, dapat membentuk kemitraan yang berdampak positif pada perekonomian global secara keseluruhan.

Keuntungan SGIE bagi Indonesia

Dok. DinarStandard

Related Topics