Ongkos Tinggi Akibat Krisis Global, Biaya Haji Tahun 2022 Dievaluasi

Jakarta, FORTUNE - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan dengan lancar. Meskipun ada beberapa permasalahan, kata Wapres Ma’ruf, ibadah haji secara keseluruhan dinilai jauh lebih baik. 

“Bahwa dalam haji itu selalu ada problem, pasti. ”Ngurusi ratusan ribu orang di negara orang memindahkan dari negara Indonesia, dengan berbagai itu, pasti, saya menyebutnya itu rantai kesulitan, itu pasti akan selalu ada. Tapi jauh lebih berkurang,” ujar Wapres Amin usai menghadiri Islamic Book Fair 2022 di Jakarta Convention Center, dikutip dari keterangan pers Selasa (9/8).

Sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan ibadah haji 1143 Hijriah yang baru saja usai itu, pemerintah akan mengevaluasi kenaikan biaya haji yang terjadi akibat krisis global. Langkah evaluasi diambil guna mempersiapkan penyelenggaraan pelayanan haji tahun 2023.

”Pemerintah akan terus melakukan evaluasi, memang sekarang ini akibat dari krisis global ada kenaikan biaya haji. Itu harus dievaluasi pemerintah. Selalu ada perbaikan setiap tahun,” katanya

Pelaksanaan ibadah haji dari tahun ke tahun dinilai selalu ada perbaikan. Wapres Amin pun menyebut tentang berkurangnya jumlah jemaah haji yang wafat pada pelaksanaan haji tahun ini. ”Korban juga sedikit, pelayanan haji juga jauh lebih baik,” katanya.

Ibadah haji tahun 2022 merupakan kali pertama setelah dua tahun pembatasan akibat pandemi Covid-19. Tahun 2020, Arab Saudi tidak menerima jamaah haji dari negara lain. Pemerintah Arab Saudi pada 2021 juga hanya memperbolehkan warga Arab Saudi dan ekspatriat yang sudah menetap di sana menunaikan ibadah haji.

Sebelumnya, Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI menyepakati biaya perjalanan ibadah haji tahun 2022 sekitar Rp39,8 juta per orang. Ketetapan biaya haji 2022 berdasarkan hasil kesepakatan antara Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR dalam Rapat Kerja di Kompleks MPR/DPR, Senayan Jakarta, Rabu (13/4).

Dengan jumlah tersebut, biaya haji 2022 mengalami kenaikan dibandingkan Bipih tahun 2020 yang sebesar Rp31,4 juta hingga Rp38,3 juta per jemaah bergantung embarkasi. 

Dikutip dari laman resmi Instagram Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama @informasihaji, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayarkan oleh jemaah, yakni Rp39.886.009. 

Biaya itu digunakan untuk penerbangan Rp29.500.000; living cost Rp5.770.005; Sebagian akomodasi jemaah di Makkah Rp2.692.669; Sebagian akomodasi jemaah di Madinah Rp769.334; serta visa Rp1.154.001.

Tak hanya itu, penyelenggaraan ibadah haji pada tahun juga dinilai ini berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Arab Saudi selama dua tahun menerapkan pembatasan ketat dalam pelaksanaan ibadah haji guna mencegah penularan Covid-19.

"Tentu agak berbeda ya karena ini baru pertama setelah dua tahun," kata Wapres.

Adapun di tahun 2022 Indonesia mendapatkan kuota keberangkatan haji sebanyak 100.051 orang ke Tanah Suci. Jumlah tersebut termasuk 92.825 anggota jemaah haji reguler dan 7.226 jemaah haji khusus. Kuota ini memang paling banyak dibandingkan negara-negara lainnya.

Dirangkum dari laman Indonesia Baik, berikut adalah perincian biaya naik haji dari tahun ke tahun dalam rupiah.

• Biaya haji 2015: Rp30 juta - Rp38,2 juta 
• Biaya haji 2016: Rp31,1 juta- Rp38,9 juta 
• Biaya haji 2017: Rp31 juta - Rp38,9 juta 
• Biaya haji 2018: Rp31,1 juta - Rp39,5 juta
• Biaya haji 2019: Rp30,9 juta - Rp9,2 juta
• Biaya haji 2020: Rp31,4 juta - Rp38,3 juta 
• Biaya haji 2021: Rp44,3 juta (estimasi) 
• Biaya haji 2022: Rp39.886.009 

Biaya haji ditetapkan setiap tahun, besarannya berbeda setiap embarkasi.