SHARIA

Pacu Industri Halal, Wapres Minta Perbankan Sediakan Pembiayaan

Perbankan diharapkan berperan lebih dalam industri halal.

Pacu Industri Halal, Wapres Minta Perbankan Sediakan PembiayaanWakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. (dok. Setwapres)
27 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Untuk mendukung akselerasi pengembangan industri halal, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta sektor perbankan berkontribusi. Terutama dalam hal pembiayaan yang lebih mudah dijangkau.

"Dalam konteks pengembangan industri produk halal di Indonesia, perbankan syariah diharapkan dapat berperan sebagai sumber pembiayaan yang kompetitif, inovatif, adil, inklusif, dan mudah dijangkau oleh semua kalangan," ujarnya dalam Islamic Finance Summit 2022 (22/9).

Lebih lanjut dikatakan, upaya untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah termasuk sektor industri halal serta ekosistemnya mampu menopang ketahanan ekonomi nasional hingga tantangan krisis.

"Dengan sifatnya yang inklusif, ekonomi dan keuangan syariah akan mampu menjadi lokomotif baru penopang ketahanan ekonomi nasional dari tantangan krisis," ujarnya.

Menurutnya, para pelaku usaha khususnya UMKM yang memproduksi produk halal ini sangat memerlukan dukungan dalam hal pembiayaan pengembangan usahanya. "Para pelaku usaha, khususnya UMKM, sangat membutuhkan dukungan ekosistem halal yang dapat mengantarkan produk halal Indonesia menembus pasar global, khususnya produk UMKM," katanya, menambahkan.

Berdasarkan riset Ease of Doing Business 2020, Indonesia menempati peringkat ke-48 dalam hal kemudahan mendapatkan kredit bagi UMKM, sejajar dengan Thailand.Lain halnya, Malaysia berada di peringkat ke-37, lalu Vietnam dan India di peringkat ke-25. Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan, terlebih perekonomian Indonesia sangat ditopang oleh UMKM.

Pentingnya peran perbankan

Wapres berharap sektor perbankan mampu mengambil peran dalam mendukung pengembangan industri syariah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Industri perbankan syariah diharapkan mampu serta mengambil peran yang lebih besar dalam pembangunan nasional, termasuk memanfaatkan berbagai potensi dan peluang dinamika ekonomi global," ujarnya.

Pada tahun 2021 transaksi yang dilakukan umat Islam di seluruh dunia tidak kurang dari US$2,02 triliun untuk belanja makanan halal, farmasi, kosmetik, fesyen, pariwisata, dan sebagainya.

Persaingan pasar produk halal dunia pun ikut diramaikan oleh negara-negara yang penduduk muslimnya relatif sedikit, seperti Thailand, Australia, Brazil, Cina, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. 

Peningkatan kebutuhan akan produk halal dunia ini diikuti oleh peningkatan permintaan produk halal di Indonesia, di mana Indonesia adalah konsumen pangan halal terbesar dengan nilai pembelanjaan mencapai US$146,7 miliar pada 2021.

Related Topics