SHARIA

Pemerintah Teken Kerja Sama dengan Islamic Development Bank

Indonesia dan IsDB merumuskan Member Country Partnership

Pemerintah Teken Kerja Sama dengan Islamic Development BankIlustrasi kerja sama. (Pixabay/Tumisu)
08 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) terkait pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan Trans South-South Tahap 2 (TRSS-2). 

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, IsDB akan memberi pembiayaan sebesar US$150 juta dari total biaya pembangunan TRSS-2 sebesar US$450 juta melalui perjanjian ini disesuaikan dengan prinsip syariah islam.

"Tujuan dari pembangunan infrastruktur jalan TRSS-2 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di seluruh Jawa bagian selatan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (7/6).

Melalui pengembangan/pembangunan ruas jalan baru sepanjang pantai selatan Pulau Jawa, jalan TRSS-2 dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan pengguna jalan.

Ruas jalan tol baru

Ruas jalan tol yang akan dibangun berlokasi di Jawa Timur dan DI Yogyakarta dengan estimasi panjang 67,78 km yang meliputi jembatan sepanjang 443,1 m dan akan melewati wilayah Kabupaten Tulungagung, Blitar, Malang, dan Bantul.

Selain dengan IsDB, pembiayaan infrastruktur ini juga dikerjasamakan dengan Bank Pembangunan Asia (ADB), melalui modalitas pendanaan terpisah.

Selanjutnya, proses pembangunan jalan dan jembatan tersebut akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Rangkaian kerja sama dengan IsDB

Saat ini Indonesia sedang melaksanakan lima proyek kegiatan yang dibiayai oleh IsDB di sektor pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, pertanian, dan perhubungan dengan total nilai lebih dari satu miliar dolar AS.

Indonesia dan IsDB juga sedang merumuskan Member Country Partnership Strategy (MCPS) periode 2022-2025 yang diharapkan dapat mendorong pelaksanaan pembangunan melalui dua pilar.

Pilar I, pembangunan infrastruktur yang hijau dan berkelanjutan yang difokuskan kepada sektor energi bersih dan terbarukan, transportasi multimoda, pertanian dan pembangunan pendesaan, pengembangan sektor urban dan sanitasi, serta sektor ICT dan digitalisasi.

Pilar II, pengembangan sumber daya manusia diharapkan mencakup sektor-sektor kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, perlindungan sosial, UKM, dan penciptaan lapangan kerja.

Indonesia dan IsDB juga berkomitmen membangun kemitraan yang sejajar (equal partnership), dengan saling membantu termasuk melalui pengembangan kerja sama pengetahuan dan pengalaman terbaik.

Sebelumnya, IsDB juga berpartisipasi dalam pembiayaan proyek TRSS-1 sebesar US$250 juta (Service Ijarah US$15 juta dan Istisnaa US$235 juta), yang perjanjian pembiayaannya ditandatangani pada 16 Mei 2017 dan akan ditutup pada 2023.

Pembangunan infrastruktur TRSS-1 sepanjang 100 km dilaksanakan sebagai upaya pemerintah menyambung koridor selatan Pulau Jawa sepanjang 1400 km. Harapannya, pada saat keseluruhan pembangunan infastruktur diselesaikan maka waktu tempuh perjalanan dapat dipotong hingga setengahnya.

Dengan kondisi transportasi yang semakin lancar dan singkat, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut diharapkan akan semakin meningkat dan dapat mendorong kenaikan pendapatan masyarakat.

Pembiayaan TRSS ini juga merupakan bagian dari keseluruhan komitmen kerja sama pemerintah Indonesia dan IsDB untuk terus mengembangkan kemitraan pembangunan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara anggota dan ekonomi terbesar IsDB.

Related Topics