Pacu Market Share Bank Syariah 10%, BSN Diharap Susul BSI jadi BUMN

- Pangsa pasar bank syariah stagnan di 7%, pemerintah ingin dorong menjadi 10% pada 2028.
- BSN diharapkan bisa jadi bank BUMN setelah spin-off dengan BTN, asetnya ditargetkan mencapai Rp150 triliun pada 2028.
- Market share bank syariah di Indonesia hanya 7,64% dari total aset perbankan nasional, meski asetnya tumbuh 11,34% (YoY).
Jakarta, FORTUNE – Pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia tercatat stagnan pada level 7 persen dalam setahun terakhir. Untuk itu, agar memacu pangsa pasar bank syariah menjadi 10 persen di 2028, pemerintah diminta untuk fokus dalam pengembangan jumlah dan bisnis bank syariah.
A. Hakam Naja, selaku Penasihat Center for Sharia Economic Development – Institute for Development of Economics and Finance (CSED-INDEF), menilai bahwa Bank Syariah Nasional (BSN) bisa menjadi penggerak pangsa pasar syariah setelah spin-off dengan Bank Tabungan Negara (BTN). Hakim juga berharap BSN dapat menyusul Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank BUMN agar lebih kuat menggarap bisnis syariah.
“BSN bisa dipacu bisnisnya dan ditargetkan menjadi Bank BUMN pada 2028 dengan aset Rp150 triliun,” kata Hakam saat diskusi media secara virtual di Jakarta, Selasa (30/12).
Dengan ditetapkan BSN sebagai bank BUMN, proses bisnis bank ini dapat dipantau oleh pemerintah dan dituntut untuk terus berekspansi tanpa harus melaporkan bisnis ke induk BTN. Upaya ini tentu dapat meningkatkan jumlah bank syariah besar di Indonesia. Pasca spin off, aset dari BSN tercatat sekitar Rp71 triliun atau menjadi bank syariah terbesar kedua setelah BSI yang asetnya mencapai Rp417 triliun di kuartal III-2025.
BSI sendiri resmi menyandang status sebagai bank BUMN atau Persero seiring dengan disetujuinya kepemilikan saham Seri A Dwiwarna oleh negara yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2025 pada (22/12).
Menurutnya, upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong aksi spin-off unit usaha syariah perbankan sudah tepat untuk mendorong jumlah bank syariah agar berdiri sendiri dalam mengelola bisnis.
Tercatat, total aset perbankan syariah di Indonesia telah menembus Rp1.028,18 triliun pada Oktober 2025 atau memiliki market share 7,64 persen terhadap total aset perbankan nasional. Namun disayangkan, market share bank syariah ini turun bila dibandingkan dengan posisi Desember 2024 yang mencapai 7,72 persen. Meski demikian, aset perbankan syariah ini masih tumbuh 11,34 persen (YoY) dan merupakan nominal aset tertinggi sepanjang berdirinya industri tersebut di Indonesia.

















