SHARIA

Wapres: Sinergi Pemerintah Pusat-Daerah Wujudkan Pusat Halal Dunia

Indonesia sudah konsisten mengaplikasikan ekonomi syariah.

Wapres: Sinergi Pemerintah Pusat-Daerah Wujudkan Pusat Halal DuniaWakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. (dok. Setwapres)
08 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Palembang, FORTUNE - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin optimistis Indonesia menjadi negara produsen halal terbesar di dunia tahun 2024, sebab ekonomi syariah di dalam negeri terus tumbuh pesat.

“Saat ini semua pemangku kepentingan mendengungkan ekonomi syariah sebagai jihad ekonomi yang dilakukan secara berjamaah,” kata Ma’ruf dalam acara pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumsel dan Masyarakat Ekonomi Syariah Sumsel di Palembang, mengutip ANTARA, Kamis (8/9).

Lebih lanjut, Wapres menjelaskan saat ini keuangan syariah sebagai arus baru perekonomian nasional telah mendapatkan pengakuan internasional dan perhatian para pemangku kepentingan domestik.

Beberapa tahun terakhir, Indonesia dinilai berhasil mencatatkan kemajuan dan prestasi dalam kontribusi rantai ekonomi halal terhadap PDB yang saat ini terus meningkat. Peningkatan ini terjadi seiring dengan pertumbuhan populasi muslim dan gaya hidup halal.

Secara konsisten, Indonesia sudah mengaplikasikan ekonomi syariah untuk menjawab isu kontemporer yang menyentuh kemaslahatan umat. Mulai dari pemberdayaan ekonomi umat untuk pemerataan kesejahteraan hingga penerbitan sukuk hijau sebagai solusi pembiayaan dengan skema syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

“Salah satu tujuan syariah, yakni membangun kehidupan yang layak. Bagaimana memenuhi hal-hal yang bersifat mendesak, primer, sekunder bahkan yang tersier, itu salah satu tujuan besar dari syariat Islam,” kata dia.

Wapres pun meminta adanya sinergitas pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia tahun 2024. Menurutnya, diperlukan gerak yang lebih cepat dan lebih kompak dari seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah, tidak hanya di pusat, tetapi terlebih di daerah. 

“Selain menjadi kantong pertumbuhan, daerah juga ujung tombak pemerataan kesejahteraan masyarakat," kata Wapres. 

Perlu sinergi pemerintah pusat-daerah membangun ekosistem

Menurut Ma'ruf Amin, sinergi pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan merupakan sebuah keharusan, sebab ekosistem di daerah harus dibangun dan diperkuat, agar berbagai program dapat terimplementasi dengan baik.

Dia pun berharap, kepengurusan KDEKS Sumsel dapat segera bekerja, dan mengambil langkah strategis, berkoordinasi dengan pusat dan daerah, bahkan lintas daerah, untuk menjalankan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah yang memajukan Sumatera Selatan.

Wapres mengamanatkan agar sejumlah program ekonomi dan keuangan syariah yang telah diinisiasi agar dilanjutkan dan dikembangkan. Potensi daerah pada sektor-sektor unggulan ekonomi syariah agar terus digali. 

“Industri produk halal, jasa keuangan syariah, dana sosial syariah serta bisnis dan kewirausahaan syariah agar dikembangkan, termasuk penguatan terhadap UMKM industri halal," katanya.

Sementara, kepada Pengurus MES Sumsel yang baru, ia berpesan agar dapat segera merumuskan dan melaksanakan program kerja dengan sebaik-baiknya. 

"MES juga diharapkan menjadi mitra KDEKS Sumatera Selatan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Sumatera Selatan," imbuhnya.

Tak kalah penting, menjadikan pondok pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pemerintah sudah kembangkan OPOV, yakni one pesantren one product di berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.

Related Topics