SHARIA

Konsumsi Busana Muslim Indonesia Terbesar ke-5 di Dunia

Mendag ingin kuatkan pasar busana muslim dalam negeri.

Konsumsi Busana Muslim Indonesia Terbesar ke-5 di DuniaDok. Humas Kemendag
11 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -​​​​​​ Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan ekspor produk fesyen muslim yang mencapai US$500 juta belum menggambarkan kuatnya pasar dalam negeri. Sebab, konsumsi busana muslim di Indonesia hanya mencapai US$16 miliar. 

Berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021, angka konsumsi tersebut menempatkan Indonesia pada posisi kelima setelah Iran (US$53 miliar), Turki (US$28 miliar), Saudi Arabia (US$21 miliar), dan Pakistan (US$20 miliar).

"Dengan jumlah yang kecil itu kami ingin mengekstensifkan kekuatan pasar kita guna menciptakan indutri yang bagus," ujarnya dalam konferensi pers peluncuran Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), Kamis (11/11).

Menurut Lutfi, perkembangan fesyen muslim tak bisa dilepaskan dari peran para produsen atau pemasok. Karena itu, besarnya produksi penting untuk menggambarkan kekuatan pasar yang sesungguhnya.

Indonesia Muslim Fashion Week, menurutnya, bisa jadi ajang untuk memperkuat pasar busana muslim Indonesia sekaligus meningkatkan ekspor produknya.

Dalam kesempatan sama, Perwakilan Kadin sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fashion Muslim Nasional, Anne Patricia Sutanto, mengatakan Kementerian Perdagangan dapat menjadi jembatan yang memfasilitasi berbagai pihak untuk berkolaborasi mulai dari industri, akademisi hingga para desainer.

"Ada juga Asosiasi Pertekstilan Indonesia, tapi kami juga akan merangkul dari hulu ke hilir yang menunjang sektor atau stakeholder dari muslim fashion," ujarnya.

Produk Indonesia Berpeluang Menangkan Persaingan Global

Anne menambahkan fesyen muslim Indonesia punya kans untuk unggul dalam persaingan di pasar global, antara lain karena Indonesia memiliki beragam desain dengan ciri khas budaya yang menampilkan kain Indonesia, seperti batik, tenun, bordir, juga aksesori (perhiasan).

Industri lainnya yang mendukung fesyen muslim Indonesia adalah kosmetik dan kecantikan halal. Embracing JMFW sendiri adalah kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada 18 November 2021 di Aquatic Stadium Gelora Bung Karno, Jakarta.

JMFW diagendakan menjadi program tahunan Kemendag dan Kadin yang bertujuan membesarkan usaha berorientasi domestik dan ekspor, dan JMFW diharapkan menjadi pergelaran fesyen muslim terbesar di dunia.

"Jakarta Muslim Fashion Week akan jadi program tahunan Kemendag dan KADIN. Tujuannya membesarkan sektor-sektor usaha berorientasi domestik dan ekspor, sehingga ke depannya dapat menjadi muslim fashion event terbesar di dunia," kata Anne.

Di samping itu, pihaknya siap mendukung akselerasi dunia usaha serta membangun kekompakan ekosistem dari hulu ke hilir dalam inisiasi JMFW sebagai pusat fesyen muslim dunia.

Rangkaian acara Embracing JMFW 2021 antara lain fashion show yang menampilkan 36 jenama fesyen muslim dan diskusi perkembangan mode fesyen di Indonesia.

Selain itu, Embracing JMFW 2021 merupakan langkah awal untuk memperkenalkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan diluncurkan tahun depan sebagai salah satu rangkaian dari Trade Expo Indonesia ke-37.

Related Topics