Jakarta, FORTUNE - Kabar merger Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN Syariah) dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sudah lama berhembus sejak awal pembentukan BSI.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan, upaya merger tersebut memang inisiatif langsung dari Pemerintah melalui Kementerian BUMN. Awalnya, BTN Syariah memang ingin digabungkan bersamaan dengan mergernya BNI Syariah, BRI Syariah hingga Bank Mandiri Syariah. Namun upaya tersebut terhalang oleh regulasi.
"Pada saat itu saya menjadi ketua melihat bahwa kalau sekaligus dikerjakan agak ruwet gitu ya. Artinya nanti malah mengganggu proses penggabungan untuk BNIS, BRIS dan BSM. Jadi kita gabungkan dulu Bank Umum Syariah (BUS)-nya," kata Hery melaui konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (1/2).