Jakarta, FORTUNE - Kementerian Agama berencana menggunakan Artificial Intelligence (AI) dalam pelayanan haji 2024. Hal ini diungkapkan Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas jelang bertolak ke Tanah Air bersama sejumlah delegasi Amirul Hajj di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Kamis (6/7).
Mengutip kemenag.go.id, teknologi AI diperlukan untuk mempercepat verifikasi dokumen ratusan ribu calon jemaah haji Indonesia. "Kementerian Agama sedang merencanakan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam pelayanan haji 2024, khususnya dalam proses verifikasi dokumen. Sehingga, prosesnya lebih cepat," kata Menag Yaqut.
Dalam kesempatan berbeda, inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Faisal Ali Hasyim pada Rabu (5/7) menyampaikan salah satu kendala yang dihadapi pada pelaksanaan haji tahun ini adalah verifikasi dokumen jemaah.
Dia mencontohkan soal permintaan visa jemaah haji yang agak lama karena terkendala pada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
"Di Siskohat ada yang satu nama tapi di endorsement-nya tiga nama itu enggak ada atau upload fotonya juga kurang. Saya sudah minta ke tim Itjen (Inspektorat Jenderal Kemenag) untuk tahun depan, kita dengan teman-teman Siskohat mendorong Artificial Intelligence di situ," katanya, melansir liputan6.com.
Dengan penggunaan AI, apabila ada yang meng-input nama hanya satu suku kata dan belum melampirkan lembar persetujuan halaman tiga maka akan ditolak. "Misalnya nama Faisal, kalau cuma satu kan enggak bisa diproses. Nah, di-request visa itu ada endorsement tiga nama, setelah dilampirkan baru bisa," ujarnya.
Diharapkan dengan menerapkan teknologi AI, ke depan tidak ada lagi saling lempar tanggung jawab, baik di tingkat daerah hingga tingkat pusat terkait verifikasi dokumen jemaah.