Layanan M-Banking BSI Sempat Lumpuh, Ada Potensi Serangan Siber?

Jakarta, FORTUNE - Masyarakat banyak mengeluhkan adanya gangguan pada layanan mobile banking milik PT Bank Syariah Indonesia (BSI) di media sosial.
Tak tanggung tanggung, layanan digital milik bank yang digawangi oleh Hery Gunardi ini telah 'lumpuh' dan tidak dapat digunakan 2x24 jam lamanya sejak 8 Mei 2023. Bahkan, layanan ATM dan cabang dari BSI juga sempat tidak bisa berfungsi pada hari Senin (8/5) lalu.
Kondisi tersebut bahkan sempat mengganggu roda ekonomi di wilayah Aceh yang sebagian besar menggunakan layanan perbankan syariah seperti BSI.
Potensi serangan siber

Berdasarkan pantauan Fortune Indonesia, hingga (10/5) pukul 08:00 BSI mobile masih belum bisa digunakan untuk transaksi dan hanya bisa digunakan untuk cek saldo.
Berbagai spekulasi disampaikan masyarakat terhadap gangguan yang terjadi cukup lama ini. Bahkan, segelintir masyarakat menilai gangguan ini terjadi lantaran serangan siber dari ransomware.
Hal tersebut ditulis oleh akun @Strategi_bisnis pada (9/5) malam. Ia juga menyayangkan lemahnya sistem keamanan dari bank yang berpotensi merugikan masyarakat.
"Kenapa bisa sistem bank online BSI sampai down lebih dari 2 hari? Apakah benar terkena serangan ransomware," tulis akun tersebut.
Ransomware adalah salah satu jenis virus malware yang menyerang perangkat dengan sistem enkripsi file. Akibatnya, data tidak dibaca oleh komputer ataupun laptop yang sedang digunakan. Namun demikian, saat dikonfirmasi langsung ke Direktur IT BSI, Achmad Syafii oleh Fortune Indonesia, Ia masih enggan memberikan pernyataan apa penyebab dari gangguan tersebut.
Layanan cabang dan ATM sudah kembali normal

Pada Selasa (9/5) siang, layanan cabang dan ATM BSI sudah mulai pulih. Pihak BSI sempat berdalih gangguan terjadi akibat kendala teknis pada pemeliharaan (maintenance) sistem.
“Saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan,” ujar Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa Sore (9/5).
Gunawan juga memohon maaf atas kendala dan ketidaknyamanan yang dialami sehubungan dengan berlangsungnya proses maintenance sistem di BSI.
Menurut Gunawan, BSI memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Meski demikian, pihaknya kembali mengimbau kepada seluruh nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.