Nilai AUM Investasi Syariah Capai Rp50,5 triiun pada 2024

Jakarta, FORTUNE - Sektor keuangan syariah nasional masih mencatatkan pertumbuhan pada 2024 jika menilik data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut lembaga tersebut, nilai asset under management (AUM) syariah mencapai Rp50,5 triliun atau tumbuh 18,2 persen (YoY). Sedangkan, perihal sukuk, baik korporasi maupun negara, nilainya mencapai Rp1.682,9 triliun atau tumbuh 12,9 persen (YoY).
"Sektor keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan hal itu terlihat dari kinerja yang terus meningkat setiap tahunnya," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (24/2).
Market cap keuangan syariah naik 11,1 persen

Pada Desember 2024, intermediasi perbankan syariah tumbuh positif dengan pembiayaan tumbuh 9,9 persen menjadi Rp643,5 triliun, dengan kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) terjaga pada level 2,12 persen.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah pun tumbuh 10,1 persen menjadi Rp753,6 trililun, dan market cap keuangan syariah mencapai Rp6.825,3 triliun atau naik 11,1 persen.
Meski demikian, perempuan yang biasa dipanggil Kiki ini menyatakan masih perlu banyak peningkatan edukasi dan literasi keuangan syariah.
“Ini adalah PR kita semua, OJK, dan stakeholder untuk terus mengedukasi masyarakat tentang keuangan syariah. Perkuat branding keuangan syariah agar semakin dikenal masyarakat,” kata Kiki.
OJK gelar GERAK Syariah

OJK bersama berbagai lembaga syariah menyelenggarakan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 di AEON Mall BSD City, Tangerang, Provinsi Banten, Minggu.
Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi mengatakan, kegiatan GERAK Syariah 2025 merupakan kampanye kolaboratif keuangan syariah bersama Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJKS), Asosiasi Industri Jasa Keuangan Syariah, Bank Indonesia, Kementerian Agama Republik Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan lembaga lainnya.
OJK akan menggelar rangkaian kegiatan GERAK Syariah 2025 hingga 31 Maret 2025. Ismail mengatakan, pelaksanaan GERAK Syariah 2024 telah menghasilkan 1007 kegiatan literasi dan inklusi keuangan, yang terdiri dari 742 kegiatan literasi dan 265 kegiatan inklusi keuangan.
GERAK Syariah 2024 diikuti oleh peserta edukasi keuangan 3.057.194 orang dan peserta inklusi 1.175.019 orang.