SHARIA

Bank Timur Tengah Masih Dominasi Kapitalisasi Pasar Keuangan Syariah

Potensi keuangan syariah dunia capai US$4,94 triliun.

Bank Timur Tengah Masih Dominasi Kapitalisasi Pasar Keuangan SyariahIlustrasi wirausahawan syariah. Shutterstock/Aku.Alip
22 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Industri keuangan syariah memiliki potensi yang luar biasa besar dan hal ini terlihat dari pertumbuhan yang luar biasa secara global yang mencapai total nilai US$3,05 triliun pada tahun 2021. Bahkan, pertumbuhan global ini diprediksi dapat mencapai US$4,94 triliun pada tahun 2025. Dari nilai tersebut, bank-bank Timur Tengah masih mendominasi kapitalisasi pasar perbankan syariah global.

“Pangsa pasar perbankan syariah yang mencapai 68,7 persen ini kemudian terus membentuk lanskap layanan keuangan di seluruh dunia. Tentunya hal ini merupakan peluang yang besar bagi perbankan dan keuangan syariah untuk terus tumbuh,” jelas Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (22/11).

Malaysia pimpin pusat bank syariah di Asia

Ilustrasi Bank Syariah.
ShutterStock/JOAT

Sementara di tingkat regional asia, Malaysia menjadi pusat bank syariah terbesar berdasarkan aset. Di peringkat global, Al Rajhi Bank dari Arab Saudi memimpin sebagai yang teratas, sedangkan BSI saat ini berada di posisi ke-13 secara global.

“BSI sendiri saat ini telah melakukan ekspansi global dengan membuka cabang di Dubai dan memiliki rencana ekspansi di Arab Saudi, termasuk Jeddah, Mekkah, dan Madinah, yang diharapkan dapat diselesaikan pada tahun depan, dan mendukung terwujudnya visi dan ambisi kami untuk menjadi Top 10 Global Islamic Bank” kata Hery.

Namun demikian, dalam konteks domestik, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia merupakan satu-satunya bank syariah yang berada di KBMI 3 dengan total aset Rp33,57 triliun. “Dengan 87 persen populasi Indonesia mengidentifikasi diri sebagai Muslim dan 46 persen menyatakan preferensi kuat terhadap produk syariah, bank-bank syariah terutama BSI siap untuk mengembangkan peran mereka di Indonesia,” kata Hery.

Dengan meningkatnya preferensi terhadap perbankan syariah di kalangan nasabah, BSI memperluas fokus lebih dari sekedar individu untuk mencakup nasabah korporasi dan komersial, tapi juga memanfaatkan karyawan atau ekosistem mereka untuk peluang cross-selling. Di BSI sendiri, Hery mengatakan, perusahaan memiliki preferensi dalam memberikan layanan keuangan bagi haji dan umrah. Volume transaksi pembayaran umrah dan haji sudah menguasai pangsa pasar sebesar 85 persen.

“Oleh karena itu, kami menawarkan solusi komprehensif bagi umat Islam di negara ini, yang mencakup pengelolaan kas dan pembiayaan, termasuk memfasilitasi transaksi bisnis melalui layanan panggilan dan penawaran,” kata Hery.

Related Topics