SHARIA

Strategi BSI Tingkatkan Ekspansi di Negara Timur Tengah

Perluas ekspansi, BSI siap jajaki negara lain.

Strategi BSI Tingkatkan Ekspansi di Negara Timur TengahKantor Perwakilan BSI di Dubai/Dok. Istimewa
05 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus melakukan ekspansi bisnis di negara timur tengah. Setelah membuka kantor perwakilan (representative office) di Dubai pada Mei 2022, BSI berencana meningkatkan status kantor tersebut menjadi kantor cabang. 

Dengan upgradenya status kantor cabang tersebut, BSI dapat lebih luas memberikan layanan ke nasabah di Dubai, Uni Emirate Arab. 

"Kami akan upgrade menjadi full branch, insya Allah kami akan lakukan upgrade dalam waktu dekat, mungkin tidak dalam waktu yang lama lagi akan menjadi full branch," kata Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta saat Seminar Kesiapan BSI menjelang Idul Fitri 2023 di Jakarta, Selasa malam (4/4). 

Beberapa waktu lalu, jajaran pimpinan kantor representatif BSI di Dubai juga sudah melakukan uji kelayakan dengan regulator keuangan di wilayah tersebut untuk kesiapan pengembangan kantor representatif menjadi kantor cabang.   

Dengan menjadi kantor cabang, Bob berharap, BSI bisa mengambil bagian sekitar 10 sampai 20 persen transaksi perdagangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab yang berkisar US$4 miliar dalam setahun. Apalagi, saat ini belum ada bank asal Indonesia yang memiliki kantor cabang di Dubai. 

Perluas ekspansi, BSI siap jajaki negara lain

Gedung BSI/ Dok BSI

Tak berhenti di Dubai, BSI bahkan berencana untuk memperluas ekspansi ke negara lain di Timur Tengah. Namun demikian, Bob masih belum berkenan mengungkapkan negara mana yang akan menjadi sasaran pasar dari BSI. 

"Kita sudah jajaki (ke negara lain) mungkin dalam waktu tidak terlalu lama kita mulai. Tapi untuk kapan kita eksisnya ke depan kita butuh waktu," kata Bob. 

Tak hanya pasar luar negeri, di dalam negeri sendiri BSI juga terus mematangkan potensi akuisisi Unit Usaha Syariah (UUS) BTN usai spin off BTN Syariah. Bob menyebut, banyak potensi kerja sama yang bisa dilakukan antar kedua bank. 

"Kita lihat ada kolaborasinya misalnya. Unit Usaha Syariah (UUS) BTN merupakan best practice di mortgage sementara BSI unggul di funding," kata Bob. 

Seperti diketahui bersama, BSI yang saat ini menempati peringkat 14 bank syariah dunia diharapkan dapat masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar dunia pada 2025. BSI sendiri berhasil mencetak aset Rp306 triliun di akhir 2022. Aset tersebut tumbuh 15,24 persen secara tahunan atau year on year (yoy). 

Related Topics