SHARIA

Kinerja Cantik, Pasar Modal Syariah Jadi Satu Roda Penggerak Ekonomi

Investor saham syariah naik 734% dalam 5 tahun terakhir.

Kinerja Cantik, Pasar Modal Syariah Jadi Satu Roda Penggerak EkonomiShutterStock/JOAT

by Tanayastri Dini Isna KH

11 November 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bagai salah satu roda penggerak ekonomi di tengah pemulihan, pasar modal syariah melaporkan kinerja pertumbuhan signifikan. Bahkan, tonggak pencapaian baru berhasil diraih dengan melambungnya jumlah investor saham syariah.

“Saya mendapat laporan, walau di tengah pandemi, produk pasar modal syariah mengalami pertumbuhan yang konsisten, serta pada sukuk negara dan reksadana syariah, “ ujar Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, dalam pembukaan gelaran Shariah Investment Week 2021 (SIW 2021) virtual, Kamis (11/11).

Menurutnya, itu berkat berbagai inovasi guna mendorong pasar modal syariah Tanah Air. Dari penerbitan 11 peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 25 fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang pasar modal syariah, hingga Peta Jalan Pasar Modal Syariah 2022.

Ma’ruf Amin menambahkan, “itu semua acuan bagi seluruh pemangku kepentingan agar berbagai upaya pengembangan pasar modal syariah terlaksana lebih terarah.”

Bagaimana Pencapaian Pasar Modal Syariah?

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor saham syariah mencapai 102.426, itu melonjak 734 persen selama lima tahun terakhir. Keaktifannya sendiri berada di level 30,7 persen.

Bahkan, saham syariah masih mendominasi total saham yang tercatat di BEI—dengan komposisi 56,9 persen. Pasar saham syariah sendiri menguasai 45,6 persen dari seluruh kapitalisasi pasar modal.

Lebih-lebih, perdagangan saham syariah menyumbang rata-rata transaksi harian hingga 52,6 persen. Dengan frekuensi transaksi senilai 58,1 persen; serta volume transaksi sebesar 47,2 persen.

Masih Diperlukan Literasi dan Edukasi

Meski begitu, masih dibutuhkan literasi dan edukasi mengenai keuangan syariah. Pada 2019, menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2019 oleh OJK, indeks literasi keuangan syariah nasional hanya 8,93 persen.

Padahal, potensi ekonomi dan keuangan syariah—termasuk pasar modal syariah—begitu besar. Berdasarkan data Halal Market Report 2021, level pengeluaran masyarakat Tanah Air untuk produk halal mencapai US$184 miliar pada 2020. Itu bahkan masih bisa tumbuh sampai US$281,6 miliar pada 2025.

Kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB (produk domestik bruto) pun berpeluang naik US$5,1 miliar per tahun, lewat penambahan investasi langsung (foreign direct investment/FDI), ekspor, dan subtitusi impor.

“Potensi dan ruang tumbuh yang besar bagi keuangan syariah ke depannya harus kita manfaatkan, khususnya pasar modal syariah,” kata Ma’ruf Amin.