Adrian Gunadi, Buron Interpol Eks Investree, Nonton Balapan di Doha

Jakarta, FORTUNE - Mantan CEO Investree (PT Investree Radhika Jaya), Adrian Gunadi, tertangkap kamera hadir menonton balapan E1 Series 2025 di Doha, Qatar. Padahal, ia berstatus 'buron interpol'.
Potret Adrian di E1 Series 2025 diketahui via posting pada akun Instagram CEO JTA International Investment Holding, Amir Salemizadeh, dengan nama pengguna @amir_salemizadeh.
Kiriman itu diunggah pada Minggu (23/2) waktu Indonesia bagian barat.
Dalam unggahan dengan total enam foto tersebut, terdapat dua foto yang diduga menampilkan Adrian. Ia tampak mengenakan kaos biru dengan rompi hitam, celana panjang hitam, serta kacamata.
Fortune Indonesia telah mencoba mengonfirmasi kepada Amir Salemizadeh tentang identitas pria yang mirip Adrian itu pada Senin (24/2), tetapi belum kunjung mendapat respons hingga berita ini dipublikasikan.
Relasi antara Investree dan JTA International Investment Holding

Lantas, apa relasi antara Adrian dan JTA International Investment Holding?
Kilas balik ke 2022, Investree mengungkapkan tentang pendanaan Seri D yang dipimpin oleh JTA International Holdings. Saat itu, putaran pendanaan tersebut masih berjalan dan diharapkan selesai pada Januari 2023.
Kabarnya, investasi tersebut merupakan salah satu bagian dari rencana grup Investree mengembangkan bisnis ke Qatar. Bagaimana caranya? Dengan membentuk usaha patungan (joint venture/JV) dengan JTA International Holdings.
"Saya yakin ini akan menjadi investasi teknologi pertama dari kawasan Timur Tengah ke Indonesia," ujar Adrian dalam acara i-Con pada 2022.
Sebagai lanjutan dari rencana tersebut, Investree dan JTA membuat JV, yakni JTA Investree Doha Consultancy. Salah satu layanannya, penilaian kredit yang didukung dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Dalam keterangan resmi, Adrian saat itu menyatakan JV Investree dan JTA didirikan penuh dan diresmikan oleh pemerintah Qatar.
JTA Holding sendiri didirikan pada 2010. Sejak 2014, mereka agresif berekspansi pada bidang investasi dan keuangan. Maju ke 2023, perusahaan itu telah hadir di 50 negara dengan 20 active co's.
