Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Alibaba dan SAP Kerja Sama Percepat Transformasi Digital Berbasis AI

Foto 1 - Alibaba Group dan SAP Umumkan Kemitraan Strategis untuk Mempercepat Transformasi Digital Berbasis AI.jpg
Alibaba Cloud dan SAP jalin kerja sama strategis. Dok Alibaba dan SAP
Intinya sih...
  • Alibaba Group dan SAP SE berkolaborasi dalam mempercepat inovasi enterprise dan transformasi digital.
  • Kemitraan ini menggabungkan perangkat lunak enterprise dari SAP dengan infrastruktur cloud dari Alibaba Cloud.
  • Alibaba Cloud akan bergabung dalam program sertifikasi SAP infrastructure-as-a-service (IaaS) terbaru.

Jakarta, FORTUNE - Alibaba Group dan SAP SE pada Senin (16/6) mengumumkan kemitraan strategis untuk mempercepat inovasi enterprise dan transformasi digital dengan memanfaatkan teknologi komputasi awan (cloud) dan kecerdasan buatan (AI).

Kemitraan ini akan menggabungkan perangkat lunak enterprise dari SAP dengan infrastruktur cloud dari Alibaba Cloud yang didukung kapabilitas AI mutakhir.

“Kolaborasi kami dengan SAP memperkuat komitmen kami dengan memberdayakan bisnis di seluruh dunia dengan teknologi kelas dunia. Dengan menggabungkan perangkat lunak enterprise dari SAP dan infrastruktur tangguh serta kapabilitas AI dari Alibaba Cloud, kami membantu pelanggan membangun operasi yang lebih cerdas dan agile,” ujar Chairman Alibaba Group, Joe Tsai, dalam keterangan resminya, Senin (16/6).

Sebagai bagian dari kemitraan, Alibaba Cloud akan bergabung dalam program sertifikasi SAP infrastructure-as-a-service (IaaS) terbaru demi memberikan dukungan penuh bagi pelanggan yang menjalankan solusi cloud enterprise dari SAP.

“Strategi pemasaran bersama ini membuka peluang baru bagi perusahaan dengan menyediakan akses ke rangkaian alat dan layanan yang komprehensif,” kata CEO SAP SE, Christian Klein.

Selain itu, Alibaba Group juga akan mengadopsi SAP Cloud ERP Private untuk memperkuat infrastruktur enterprise internalnya. Tahap awal kemitraan akan difokuskan pada pasar Cina, dengan rencana ekspansi ke Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika.

Lebih lanjut, kemitraan ini menandai langkah integrasi AI yang lebih dalam untuk kebutuhan enterprise. Kedua perusahaan berencana untuk:

  • Mengintegrasikan Qwen, large language model (LLM) milik Alibaba, ke dalam SAP Generative AI Hub untuk pasar Cina.

  • Menerapkan SAP Foundation pada infrastruktur Alibaba Cloud guna menghadirkan alat AI yang scalable bagi pelanggan di Tiongkok.

  • Membangun strategi joint go-to-market untuk menghadirkan solusi cerdas dan scalable yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal bagi bisnis di berbagai industri di seluruh dunia.

Dalam konferensi VivaTech di Paris pekan lalu, Joe berbicara secara terbuka mengenai berbagai tantangan yang dihadapi perusahaannya dalam beberapa tahun terakhir, sekaligus arah yang akan dituju di masa depan, demikian warta dari computerweekly.com.

Selama pandemi COVID-19, menurutnya, Alibaba menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pengawasan regulasi, ketegangan geopolitik, hingga "persaingan yang ketat."

Pada penghujung wabah, Joe mengatakan sebenarnya dia ingin menarik diri dari perusahaan untuk fokus pada keluarga dan olahraga. Namun, tak lama berselang, ia kembali untuk menjabat sebagai Chairman Alibaba pada 2023.

"Saya melihat perusahaan ini seperti sedikit kehilangan arah," ujar Tsai. Ia menjelaskan bahwa perusahaan telah berkembang terlalu besar dan perlu "merampingkan neraca keuangannya."

Ia menambahkan, meskipun lingkungan geopolitik saat ini "masih sangat sulit dan penuh tantangan", Alibaba kini memiliki dua fokus yang jelas: e-commerce dan komputasi awan (cloud computing), "dengan elemen kecerdasan buatan [AI] yang kental disuntikkan ke dalam bisnis cloud."

"Kami ingin AI ada di mana-mana," kata Jow. "Baik AI di internal perusahaan untuk membantu efisiensi dan produktivitas, maupun AI yang ditanamkan ke dalam setiap aplikasi yang kami buat."

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us