TECH

Bidik Startup Digital, Sinar Mas Land Rilis Unit Living Lab Ventures

Lengan investasi memiliki tiga fokus utama.

Bidik Startup Digital, Sinar Mas Land Rilis Unit Living Lab VenturesIlustrasi : BSD City. Shutterstock/Akhmad Dody Firmansyah
28 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE –Sinar Mas Land Limited bersama dengan anak perusahaan dan afiliasi Sinar Mas Land mengumumkan pembentukan lengan investasi bernama Living Lab Ventures. Perusahaan properti ini menyatakan siap mendukung inovasi teknologi lewat percepatan dan pendanaan startup potensial lewat lengan investasi tersebut.

Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja, mengatakan peluncuran Living Lab Ventures merupakan bukti nyata konsistensi perusahaan dalam mengembangkan ekosistem digital. Dia memberikan penekanan itu terutama untuk memperluas aspek digital dalam pengembangan township secara keseluruhan.

“Untuk menciptakan kota pintar yang holistik, kami tentu perlu memberikan fasilitas yang cerdas kepada masyarakat. Oleh karena itu, Sinar Mas Land serius mengembangkan Living Lab Ventures yang akan membiayai startup digital yang berhubungan dengan gaya hidup digital masyarakat,” ujar Michael dalam rilis resmi, dikutip Selasa (28/6).

Nantinya, Living Lab Ventures akan menggunakan pendekatan sektor agnostik yang terbuka untuk menjangkau jaringan investasi yang lebih luas.

Adapun tiga fokus utama Living Leb Ventures yakni Smart Technologies, Digital Life, dan Mobility. Sebagai misal, Smart Technologies merupakan aspek yang berfokus pada teknologi inovatif yang mendukung kehidupan kontar. Akan hal Digital Life dengan fokus pada teknologi terkait e-commerce dan social networking yang berdampak dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan, Mobility menyasar teknologi pintar dalam pergerakan manusia dan barang di dalam kota.

Sinar Mas Land merupakan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia dengan sejumlah proyek mulai dari kota mandiri, perusahaan, kawasan industri, perhotelan, dan lain-lain. Perusahaan ini beroperasi melalui anak perusahaan publik, yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Duta Pertiwi Tbk.

Keunggulan

Michael Widjaja

Salah satu kekuatan Living Lab Ventures ini adalah memiliki Living Lab X sebagai laboratorium untuk menginkubasi dan mengembangkan perusahaan rintisan lokal, kata Michael. Itu memungkinkan startup untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan masyarakat.

Living Lab X pun menawarkan kemitraan dengan perusahaan terkait lainnya, serta menyediakan pilot testing untuk percobaan implementasi awal. Selain itu, entitas ini juga akan mendukung kolaborasi dan memberikan mentoring bagi pemimpin perusahaan rintisan dalam setiap proses perkembangannya.

Mulyawan Gani merupakan Managing Partner dan Bayu Seto adalah Partner yang akan memimpin Living Lab Ventures. Keduanya telah memiliki pengalaman kerja sebagai jajaran eksekutif di beberapa startup unikorn dan transformasi bisnis digital. Selain itu, Living Lab juga didukung oleh jajaran eksekutif yang telah berpengalaman dalam industri teknologi ataupun perusahaan rintisan.

“Potensi pertumbuhan kota cerdas di Indonesia semakin diperhatikan. Untuk menciptakan digital lifestyle yang kondusif, kami perlu memberdayakan masyarakat dengan teknologi yang inovatif dan adaptif sejalan dengan kebutuhan dinamis masyarakat,” kata Gani. Menurutnya, Living Lab Ventures ingin mendukung perusahaan rintisan dalam membuka potensi dan menjadi game changer pada urusan integrasi inovasi teknologi ke kehidupan masyarakat.

Sinar Mas Land bulan lalu mengumumkan peluncurkan Urban Gateway Fund (UGF), sebuah pendanaan tahap awal yang akan berinvestasi pada startup yang bergerak di pengembangan tata kota. Perusahaan akan melaksanakan UGF melalui kerja sama dengan East Ventures, Redbadge Pacific, dan Prasetia Dwidharma. Sedangkan, GS E&C, pengembang asal Korea Selatan, turut menjadi investor dan mitra strategis UGF.

Ada enam sektor utama yang dibidik, yaitu mobilitas dan transportasi, teknologi properti, analisis data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), ritel omni-channel, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, dan teknologi kota pintar. Sejumlah sektor ini dianggap sebagai kebutuhan mendasar bagi pembangunan kota di masa depan.

Pendanaan UGF ini akan menyediakan akses ke ekosistem kota pintar Sinar Mas Land melalui tiga tahapan, yaitu penyediaan platform uji coba dan fasilitas penerima investasi untuk mengintegrasikan ide, dukungan bagi penerima investasi untuk menginkubasi dan memvalidasi pilihan solusi dalam pengembangan tata kota, dan kesempatan bagi para penerima investasi untuk bekerja sama dengan pemimpin Sinar Mas Land.

“Dalam upaya transformasi BSD City menjadi integrated smart digital city, kami membuka peluang bagi para pelaku startup untuk memberikan ide dan solusi yang memperkaya ekosistem kota ini. UGF memberi dukungan dana dan kesempatan bagi startup yang potensial untuk menguji coba solusi mereka,” kata Michael Widjaja (13/5).

Related Topics