Jakarta, FORTUNE – Gemini dikabarkan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Padahal, platform pertukaran aset kripto tersebut belum lama ini mengambil kebijakan serupa.
Dilansir Tech Crunch, dikutip Rabu (20/7), Gemini melepas 7 persen dari total tenaga kerjanya saat ini atau setara dengan 68 orang. Caranya pun terhitung menyakitkan. Para pekerja pecatan itu menyadari bukan lagi menjadi bagian perusahaan setelah mereka terlempar dari grup Slack kantornya.
Gemini memberhentikan staf karena alasan “pemotongan biaya yang ekstrem”, menurut sumber Tech Crunch,
Sebelumnya, Gemini telah melakukan PHK karyawan secara massal pada Juni. Saat itu, jumlah yang dipangkas mencapai 10 persen dari total karyawan. Gemini berdalih hanya akan berfokus pada produk yang penting yang sesuai misi, serta akan menilai ukuran tim kerja yang tepat sesuai dengan kondisi pasar di masa depan.
Dikutip dari laman crunchbase, Gemini terakhir kali mendapatkan pendanaan pada November tahun lalu, yang nilainya mencapai US$423,9 juta atau lebih dari Rp6,3 triliun. Perusahaan rintisan yang berbasis di New York ini didukung oleh sekitar 20 investor seperti Draper Dragon dan KRV Capital.