BUSINESS

Menko Airlangga Minta Swasta Menerapkan ESG di Semua Lini Bisnis

Penerapan ESG berdampak positif bagi kinerja perusahaan.

Menko Airlangga Minta Swasta Menerapkan ESG di Semua Lini BisnisIlustrasi sustainability business. Shutterstock/Miha Creative
17 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta sektor swasta menerapkan praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG) di semua kegiatan bisnis. Dengan penerapan ESG, kata dia, turut membantu pemerintah mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

Airlangga menyampaikan, pemerintah tak dapat bekerja sendiri untuk mewujudkan SDGs, tetapi membutuhkan upaya kolektif dari semua pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta.

"Perusahaan harus memperkuat manajemen risikonya agar dapat bertahan di masa depan, sehingga situasi pandemi ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Akan banyak kerugian yang harus ditanggung jika prinsip ESG ini tidak diterapkan. Selain itu, penerapan ESG juga terbukti berdampak positif terhadap kinerja perusahaan," ucap Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Rabu (17/11).

ESG jadi kunci mencapai keberlanjutan sosial

Komponen sosial dalam prinsip ESG adalah kunci dalam mencapai keberlanjutan sosial. Lantaran kurangnya pembangunan sosial, termasuk kemiskinan, ketimpangan, dan lemahnya supremasi hukum, dapat menghambat operasi dan pertumbuhan bisnis.

Oleh karena itu, ia berharap perusahaan bisa melakukan due diligence untuk mencapai keberlanjutan sosial. Langkah ini juga berdampak pada kinerja, seperti dapat membuka pasar baru, membantu mempertahankan dan menarik mitra bisnis, atau menjadi sumber inovasi untuk lini produk atau layanan baru.

"Pencapaian SDGs memerlukan upaya bersama dalam menjawab berbagai tantangan mulai dari lingkungan, perubahan iklim, hingga kemiskinan dan ketimpangan. Pemerintah berharap para pelaku usaha dapat mengambil bagian dalam menjawab tantangan tersebut guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," kata Airlangga.

Penerapan ESG masuk dalam RPJMN 2020–2024

Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024. Di mana pembangunan berkelanjutan telah ditetapkan sebagai salah satu aspek penting untuk memberikan akses pembangunan yang merata dan inklusif, serta sebagai upaya untuk menjaga lingkungan.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah mendorong pengembangan energi terbarukan melalui kebijakan mandatori B-30, pengembangan mobil listrik, serta pemanfaatan panas bumi dan tenaga surya.

Menurut Airlangga, perkebunan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan, ekowisata, dan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) ramah lingkungan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Pemerintah juga telah menetapkan ekonomi hijau sebagai salah satu strategi utama transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang, yang juga akan membantu Indonesia dalam mewujudkan SDGs. Terobosan baru sangat dibutuhkan untuk dapat melakukan lompatan dalam pencapaian target SDGs ini, terutama di masa pandemi," ujarnya.

Related Topics