Paper.id dan HIPMI Jakpus Kolaborasi Dorong Digitalisasi Bisnis
Pengelolaan bisnis lebih efisien dengan platform digital.
Penandatanganan MOU antara HIPMI Jakpus dan Paper.id/Dok. Paper.idJakarta, FORTUNE - Paper.id dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Pusat (Jakpus) resmi menandatangani MoU untuk mendorong digitalisasi dan proses operasional bisnis para pengusaha. Penandatangan MoU dilaksanakan dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) HIPMI Jakpus, Senin 19 September 2022 di Jakarta.
CEO & Co-Founder Paper.id, Yosia Sugialam mengatakan, pihaknya menyambut baik ajakan HIPMI untuk bersinergi dalam hal digitalisasi operasional bisnis untuk UMKM.
“Akan dilakukan melalui sosialisasi di setiap kegiatan HIPMI baik offline atau online terkait e-invoicing dan pembayaran antarbisnis,” ujarnya.
Senada, Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Pusat M. Riandy Haroen mengapresiasi kerja sama ini. “Kami berharap agar kerjasama ini dapat memberikan dampak positif terhadap UMKM agar mereka bisa naik kelas dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Sosialisasi platform digital dan pelatihan UMKM
Kolaborasi kedua pihak didorong pentingnya pentingnya menerapkan pengelolaan bisnis yang lebih efisien dengan platform digital.
Nantinya, Paper.id akan membantu misi HIPMI Jakpus lewat platform pembayaran bisnis yang bisa dipakai siapa saja secara gratis.
"Nantinya HIPMI & Paper id akan saling bersinergi dalam memberikan pelatihan-pelatihan yang ada untuk para UMKM agar bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi kemajuan ekonomi,” kata Riandy.
Selain itu, HIPMI Jakpus dan Paper.id mengadakan program pelatihan UMKM. Salah satu hal yang akan disosialisasikan adalah pentingnya menerapkan pengelolaan bisnis yang lebih efisien dengan platform digital.
Dengan begitu, para pengusaha dapat merasakan banyak manfaat positif, seperti menghemat waktu dan biaya dari segi operasional bisnis dan mengurangi tingkat error yang dapat menyebabkan kerugian yang besar.
Yosia menambahkan, kerja sama ini menjadi langkah riil dari HIPMI dan Paper.id untuk memberikan kontribusi positif bagi perkembangan bisnis di Indonesia. “Dampak nyata digitalisasi telah berhasil mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan pelaku bisnis, terutama pasca pandemi,” ujarnya.
