BUSINESS

Riset FedEx: Faktor Keberlanjutan Menjadi Pertimbangan Belanja Online

UKM dan e-commerce perlu menciptakan strategi ESG efektif.

Riset FedEx: Faktor Keberlanjutan Menjadi Pertimbangan Belanja OnlineIlustrasi ESG. (Doc: Fortune Indonesia)

by Desy Yuliastuti

18 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Penelitian terbaru yang dilakukan oleh FedEx Express, salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia, menunjukkan bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) yang memanfaatkan platform e-commerce selama pandemi Covid-19, meremehkan pentingnya faktor keberlanjutan saat konsumen melakukan transaksi pembelian. Sebanyak 75 persen UKM yang telah disurvei mengatakan pelanggan mereka lebih tertarik untuk menerima barang secepat mungkin ketimbang berbelanja secara berkelanjutan. 

Adapun 73 persen, berpendapat bahwa barang dengan harga semurah mungkin lebih penting bagi pelanggan. Namun, pendapat dari konsumen menunjukkan kenyataan yang sangat berbeda. 

Survei What's Next in E-Commerce meninjau UKM dan konsumen di 11 pasar di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMEA) pada Juli 2022. Jajak pendapat tersebut mengeksplorasi perubahan secara terus-menerus pada e-commerce di kawasan tersebut dan mengidentifikasi tren yang dapat mendorong pertumbuhan mereka di masa depan. 

Konsumen menginginkan keberlanjutan dan kecepatan

Dok. Fedex

Percepatan pertumbuhan e-commerce selama pandemi Covid-19 membuat kekhawatiran konsumen terhadap lingkungan juga terus tumbuh. Untuk sejumlah besar konsumen, masa depan planet ini adalah yang utama, dan mereka tidak ingin berkompromi–mereka menginginkan produk yang berkelanjutan dan pengiriman yang cepat.

Di seluruh wilayah, 67 persen dari mereka yang disurvei menyatakan minat yang sama untuk menerima barang mereka dengan cepat seperti halnya keberlanjutan pada proses belanja online

Konsumen di Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan menempatkan prioritas terbesar pada keberlanjutan daripada kecepatan pengiriman. Sebaliknya, konsumen di Taiwan, Hong Kong, dan Malaysia lebih cenderung fokus pada waktu pengiriman. Sementara itu, sekitar 6 dari 10 (58 persen) orang Indonesia setuju bahwa mereka memilih sebuah produk atas dasar berkelanjutan atau ramah lingkungan. 

Penelitian menunjukkan bahwa delapan dari 10 konsumen di AMEA mengharapkan perusahaan e-commerce yang menjadi tempat belanja mereka dapat mengejar model bisnis yang berkelanjutan. Tujuh dari 10 memilih untuk membeli dari perusahaan dengan strategi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang efektif – tetapi hanya 29 persen UKM yang benar-benar menerapkannya. UKM mengakui bahwa konsumen mengharapkan mereka untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan, akan tetapi 68 persen yang takut akan modal atau tidak yakin bahwa investasi apa pun di bidang ini akan menghasilkan keuntungan. 

“Preferensi konsumen bergeser dari harga ke nilai. Saat ini, produk yang diproduksi secara bertanggung jawab dan berasal dari bahan dasar yang berkelanjutan menjadi prioritas saat berbelanja. UKM Indonesia perlu memanfaatkan temuan dari penelitian ini dan memperhatikan perubahan perilaku pelanggan mereka di seluruh dunia,” ujar Managing Director FedEx Indonesia, Garrick Thompson.

Mengambil pendekatan berkelanjutan untuk pengiriman

Dok. FedEx

Related Topics