BUSINESS

Telkomsel dan XL Menangkan Proyek 4G di 7.904 Desa Terpencil

Telkomsel dan XL Axiata terpilih jadi mitra KSO layanan 4G.

Telkomsel dan XL Menangkan Proyek 4G di 7.904 Desa TerpencilShutterStock
by
28 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) akan menjadi Mitra Kerja Sama Operasional (KSO) Layanan Seluler 4G di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Keduanya akan mengelola penyediaan layanan seluler Base Transceiver Station (BTS) 4G yang dibangun oleh BAKTI Kominfo di 7.904 desa/kelurahan terpencil.

Kerja sama ini dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Operator terpilih akan mengelola jaringan yang BAKTI bangun di 7.904. Kami hanya menyiapkan infrastrukturnya, karena urusan frekuensi tentunya yang sudah menjadi milik operator. Jadi itulah kerja sama kami dengan operator,” kata Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif dalam keterangannya Selasa, (28/9).

Menuruta Anang, lembaganya memiliki mandat membangun BTS 4G, termasuk dukungan sumber daya listrik. Namun, untuk layanan operasional yang digunakan masyarakat akan disediakan Mitra KSO. Anggaran pembangunan BTS 4G merupakan bauran pembiayaan yang bersumber dari dana Universal Service Obligation (USO), Rupiah Murni APBN, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor komunikasi dan informatika.

“Ketika beroperasional nanti sinyalnya muncul Telkomsel atau XL (sebagai mitra terpilih), dan yang mengeluarkan ongkosnya BAKTI menggunakan dana dari pembauran pembiyaan,” ujarnya.

1. Pemilihan pemenang proyek berdasarkan kompetensi

Anang menegaskan pemilihan pemenang mitra KSO dilakukan dengan pertimbangan penyedia yang kompeten dalam memberikan layanan seluler 4G berkelanjutan bagi masyarakat 3T di 9 area kerja sama. Menurutnya, selama proses pemilihan yang dimulai sejak pertengahan 2021 lalu, dilakukan dengan dasar hukum pelaksanaan KSO.

“Yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 129 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan BLU, dan Peraturan Direktur Utama BAKTI Nomor 8 Tahun 2020 tentang Kerja Sama Operasional Pemanfaatan Aset BAKTI dan Aset Pihak Lain di Lingkungan Badan Layanan Umum BAKTI,” ucapnya.

Proyek pembangunan infrastruktur BTS 4G merupakan salah satu tugas besar Kementerian Kominfo dalam dua tahun mendatang. Pasalnya dari target semula pada tahun 2032, mengalami percepatan 10 tahun lebih awal.

2. Pembangunan BTS akan dilakukan secara bertahap

Nantinya, kata Anang Latief, total infrastruktur BTS 4G yang akan dibangun sejumlah 7.904 BTS 4G. Dari jumlah tersebut, diproyeksikan akan selesai dibangun secara bertahap hingga akhir tahun 2022.

“Pembangunan 7.904 BTS 4G ini terbagi dalam 9 area paket kerja sama. Jadi, jumlah ini tentunya menggenapi sebanyak 9.113 desa dan kelurahan yang masuk dalam kategori daerah 3T yang belum terjangkau memiliki atau mendapatkan sinyal 4G,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 1.209 desa dan kelurahan telah dibangun BTS dengan teknologi 2G yang kemudian sudah di-upgrade menjadi teknologi jaringan 4G mulai tahun 2020.

Related Topics