Emiten Kacang GUNA Diversifikasi ke Produk Buah, Bangun Pabrik Rp75 Miliar

- Pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada 2027, dengan pasar yang dibidik adalah Cina, Amerika, dan Eropa.
- Pertumbuhan pendapatan GUNA mencapai 13 persen menjadi Rp792 miliar.
Jakarta, FORTUNE - PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA), emiten yang dikenal sebagai produsen kacang-kacangan, mengumumkan langkah diversifikasi bisnis dengan merambah produksi produk olahan buah, seperti fruit jam hingga fruit puree. Untuk mendukung ekspansi ini, perseroan akan membangun pabrik baru di Pati, Jawa Tengah, dengan total investasi mencapai Rp75 miliar.
Direktur Utama GUNA, Ivan Cokro Saputra, menyatakan pembangunan pabrik akan segera dimulai bulan ini. Pendanaan investasi tersebut akan bersumber dari 20 persen kas internal dan 80 persen pinjaman perbankan.
“Pabrik fruit jam ini baru kita mulai jalan dengan kapasitas yang belum terlalu besar untuk permulaan, sekitar 2.500 ton per tahun,” ujar Ivan Cokro dalam paparan publik GUNA, Selasa (9/9).
Ivan menjelaskan, GUNA akan berfokus pada produksi fruit puree dari buah-buahan tropis yang tidak dapat diproduksi di negara-negara Barat. Langkah ini diambil untuk menangkap peluang pasar ekspor yang besar.
“Mereka tidak memiliki buah-buahan ini, tapi mereka juga suka minum jus dan buah-buahan tropis, sehingga itu menjadi pasar,” ujarnya.
Pabrik di Pati ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2027. Pada tahap awal, GUNA akan membidik pasar Cina, yang kemudian akan diperluas ke Amerika dan Eropa dalam tiga tahun setelahnya.
Langkah ekspansi ini didukung oleh kinerja keuangan GUNA. Perseroan mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 13 persen menjadi Rp792 miliar, yang mendorong kenaikan laba bersih 27 persen menjadi Rp28 miliar. Ivan menambahkan, pendapatan tersebut telah mencapai 53 persen dari target 2025.
Selain merambah bisnis buah, GUNA juga terus memperkuat bisnis intinya. Perseroan akan membangun pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITIC), Cikarang, untuk menambah kapasitas produksi kacang dan mengonsolidasikan pabrik yang telah ada demi efisiensi.
Investasi untuk pabrik di Cikarang tersebut mencapai Rp160 miliar untuk gedung dan Rp45 miliar untuk mesin. Pembangunannya direncanakan akan dimulai pada Oktober hingga November 2025.
Saat ini, bisnis utama perseroan masih berfokus pada produk kacang-kacangan, yang terbagi menjadi nuts ingredients (B2B untuk industri) dan nuts snack (produk siap konsumsi). Perseroan masih mengimpor 90 persen bahan baku kacang karena keterbatasan jenis yang bisa dikembangkan di Indonesia.
GUNA kini memiliki total tiga pabrik dengan luas lebih dari 20.000 m².