Empat Dekade ParagonCorp, Kapan IPO? Ini Kata Bos Paragon
Jakarta, FORTUNE - ParagonCorp baru saja merayakan 40 tahun kiprahnya di industri kecantikan Tanah Air. Di usia empat dekade ini, perusahaan yang menaungi sejumlah brand kosmetik ternama tersebut tengah menyiapkan berbagai strategi bisnis untuk tahun 2025, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Co-Founder dan CEO PT Paragon Technology and Innovation, Salman Subakat, mengungkapkan bahwa tahun 2025 menjadi periode penuh tantangan bagi perusahaan. “Tahun ini 2025 tahun penuh tantangan, challenging ya, enggak cuma mikir 2025 tapi juga mikir jauh ke depan. Karena pas 40 tahun, saat yang baik untuk ParagonCorp berpikir 40 tahun ke depan,” ujarnya, usai peluncuran film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi” di CGV Grand Indonesia, Jumat (28/2).
Sejalan dengan itu, ParagonCorp tengah bersiap menyambut Ramadan dan Idulfitri 2025/1446 H. Salman menekankan bahwa momen Ramadan memiliki nilai strategis bagi perusahaan, mengingat brand Paragon sangat erat dengan nilai-nilai spiritual dan kebaikan. “Sebetulnya, beyond bisnis lah bagi kami Ramadan itu,” katanya.
Selain itu, Ramadan juga menjadi momen peningkatan penjualan bagi ParagonCorp. Salman menyebut bahwa tren kenaikan permintaan produk kosmetik kerap terjadi selama bulan suci. Di samping fokus bisnis, perusahaan juga memperkuat dampak sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang lebih luas.
Menanggapi spekulasi mengenai rencana Initial Public Offering (IPO) ParagonCorp, Salman menegaskan bahwa perusahaan tidak memiliki rencana untuk melantai di bursa. “Belum ada rencana, kami enggak akan IPO,” ujarnya singkat.
Namun demikian, ParagonCorp tetap agresif dalam ekspansi bisnisnya. Salman mengungkapkan bahwa perusahaan akan meluncurkan brand baru di tahun 2025 dan menargetkan ekspansi ke luar negeri di luar Malaysia. “Ekspansi iya, pasti akan ada produk-produk baru, akan ada brand baru juga,” ungkapnya, tanpa merinci lebih jauh. ParagonCorp juga terus menjalankan transformasi perusahaan untuk menghadapi dinamika industri kecantikan yang semakin kompetitif.
Mengabadikan perjalanan lewat film
Dalam rangka memperingati perjalanan empat dekade, ParagonCorp menghadirkan pemutaran perdana film "Mengusahakan Pertolongan Ilahi." Film ini mengangkat kisah inspiratif Nurhayati Subakat dalam merintis dan mengembangkan ParagonCorp hingga menjadi salah satu perusahaan kecantikan terbesar di Indonesia.
Lewat film ini, penonton diajak menyelami perjalanan penuh makna, nilai, serta ketangguhan yang telah membentuk ParagonCorp hingga mencapai kesuksesan saat ini. Sebagai salah satu perusahaan kecantikan terbesar di Tanah Air, ParagonCorp menaungi berbagai merek ternama seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, dan Tavi.
"Awalnya kita buat novel bersama Ahmad Fuadi, terus kita terpikir bikin film pendek agar mudah dipahami orang banyak," ujar dr. Sari Chairunnisa, Deputy CEO ParagonCorp.
Film ini digarap oleh sutradara Gina S. Noer dan Kurnia Cahya Putra, yang berkolaborasi untuk mengangkat perjalanan hidup Nurhayati Subakat ke layar lebar. Dalam film ini, sosok Nurhayati Subakat diperankan oleh Nafiza Fatia Rani, Revalina S. Temat, dan Widyati, yang masing-masing mewakili fase kehidupan beliau di tiga era berbeda.
PT Paragon Technology and Innovation, yang awalnya dikenal sebagai PT Pusaka Tradisi Ibu, telah berkiprah di industri kosmetik sejak 1985. Merek pertama yang diperkenalkan perusahaan ini adalah Putri dengan slogan "Salon's Best Choice." Seiring perkembangannya, pada tahun 1995, mereka meluncurkan Wardah Cosmetics, yang kini menjadi salah satu merek kosmetik terkemuka di Indonesia.
Pada 1998, perusahaan ini memindahkan pabriknya dari Cibodas ke Kawasan Industri Jatake, Tangerang, dengan luas mencapai 5.500 meter persegi. Setahun setelahnya, PT Pusaka Tradisi Ibu memperoleh sertifikasi halal dari LPPOM MUI untuk pabriknya, menjadikan Wardah sebagai merek kosmetik halal pertama di Tanah Air.
Transformasi perusahaan terus berlanjut. Pada 2010, mereka menghadirkan brand kosmetik baru, Make Over, yang menyasar segmen profesional. Setahun kemudian, PT Pusaka Tradisi Ibu resmi berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI). Tak berhenti di situ, perusahaan ini terus berinovasi dengan merilis berbagai produk kosmetik yang ditujukan bagi anak muda hingga produk perawatan tubuh untuk pria, serta melebarkan sayap bisnisnya ke Malaysia.
PTI menjadi sebuah nama yang terus melekat hingga saat ini dengan tujuan dapat meningkatkan modernisasi perusahaan. “Kata kuncinya, bagaimana kita selalu berusaha, kemudian ya tentunya berdoa. Dalam perjalanan itu kami, menemukan lima nilai kenapa Paragon seperti ini, yaitu ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi,” ujar Nurhayati Subakat, Pendiri dan Komisaris Utama PT Paragon Technology and Innovation, yang juga peraih Fortune Indonesia Most Powerful Women 2023 ini.