EY Andalkan Konsultan Muda untuk Jembatani Kesenjangan Keterampilan

Jakarta, FORTUNE - Mentoring adalah tradisi kuno, tetapi firma jasa profesional EY mengubah pendekatan ini dengan meminta pekerja muda untuk memimpin.
EY memiliki program informal bernama "reverse mentoring," di mana dua karyawan dari generasi berbeda dipasangkan untuk saling berbagi pengetahuan—dengan milenial dan Gen Z di pucuk pimpinan. Perusahaan ini telah memiliki program mentorship global sejak 2020. Akan tetapi, awal tahun ini EY memutuskan untuk menguji konsep lebih kecil dengan lima pasang staf. Demikian dilaporkan Fortune.com.
Dan Black, pemimpin global strategi bakat EY, menjelaskan bahwa perusahaan meluncurkan inisiatif ini secara tidak resmi untuk lebih menghubungkan karyawannya yang beragam.
“Kami memiliki tenaga kerja multigenerasi yang besar, hampir 400.000 orang, dan membantu memfasilitasi bagaimana berbagai generasi tersebut bekerja bersama adalah hal besar yang terus kami kerjakan. Di situlah reverse mentoring masuk,” ujarnya.
Sebagai pemimpin yang juga terlibat dalam program reverse mentorship, Black mengatakan bahwa dalam lingkungan korporat di mana AI menjadi perhatian utama eksekutif, memanfaatkan keahlian staf muda di bidang teknologi adalah komponen utama program ini.
Baby boomers dan Gen X mungkin unggul dalam pengembangan karier karena pengalaman industri mereka, tetapi Gen Z dan milenial yang lahir di era teknologi canggih lebih akrab dengan alat digital.
“Memahami bahwa generasi baru adalah penduduk asli digital dan apa yang mereka bawa ke organisasi sangat besar. Benar-benar mendengar dan belajar dari orang-orang yang lebih nyaman dengan AI telah menjadi kemenangan besar bagi saya," kata Black.