INDY Terus Ekspansi Bisnis Non-Batu Bara, Kini Masuk Pelayaran
Jakarta, FORTUNE - PT Indika Energy Tbk (INDY) mendirikan anak usaha baru di bidang pelayaran. Total modalnya Rp1 miliar.
Melalui PT Interport Mandiri Utama (IMU) dan PT Interport Sarana Baruna (ISB), INDY membentuk PT Interport Dirandra Syandana atau INDIS. ISB menyetorkan modal sebesar Rp999 miliar (99,9 persen), sedangkan IMU Rp1 juta (0,1 persen).
Kegiatan usaha INDIS adalah angkatan laut domestik untuk barang umum, angkatan laut perairan pelabuhan domestik untuk barang, dan angkatan laut untuk barang khusus.
"Perseroan berkeyakinan bahwa pembentukan ini dilakukan sesuai dengan strategi bisnis diversifikasi serta untuk memastikan agar perseroan fokus pada pelaksanaan kegiatan usaha yang berkelanjutan," jelas Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Adi Pramono dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (21/3).
Adapun, INDY mendirikan INDIS pada 19 Maret 2025. Itu sesuai dengan akta nomor 29 buatan Notaris Ungke Mulawanti di Jakarta. Kementerian Hukum dan HAM telah mengesahkan akta tersebut dalam Kementerian Hukum No. AHU-0023832.AH.01.01 Tahun 2025.
Daftar anak usaha INDY
Pada 2024, Indika Energy fokus mengalokasikan belanja modal untuk diversifikasi bisnis non-batu bara. Itu membuat anak usahanya bercabang ke berbagai bidang.
Lantas, selain anak usaha baru yang bergerak di bidang pelayaran apa lagi daftar entitas afiliasi Indika Energy di luar bisnis batu bara? Berikut ini beberapa di antaranya:
PT Indika Mineral Investindo: pertambangan emas.
PT Indika Nature: solusi berbaasis alam.
PT Kalista Nusa Armada: perusahaan fleets-as-a-service untuk kendaraan komersial ramah lingkungan.
PT Interport Sarana Infrastruktur Indonesia (ISII): sektor logistik.
PT Ilectra Motor Group (IMG): sepeda motor listrik.
PT Masmindo Dwi Area, PT Mekko Metal Mining, dan PT Rockgeo Energi Nusantara: bisnis mineral.
PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS): pembangkit listrik tenaga surya.