Intel Tawarkan Divisi Manufaktur ke Produsen Semikonduktor Taiwan

Jakarta, FORTUNE - Intel sedang dalam pembicaraan untuk menjual operasi manufaktur chipnya ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC). Langkah ini mendapat dukungan dari pemerintahan Trump, tetapi potensi dampaknya terhadap keamanan nasional Amerika Serikat dapat memperumit kesepakatan tersebut. Demikian dilaporkanBloomberg dan The New York Times.
Negosiasi ini kemungkinan mencakup pabrik Intel di AS, tetapi bisa diperluas ke fasilitas di Israel. Intel selama bertahun-tahun berusaha mempertahankan posisinya setelah gagal memanfaatkan pertumbuhan pasar perangkat seluler dan kecerdasan buatan (AI). Mantan CEO Pat Gelsinger, yang mengundurkan diri pada Desember lalu, telah berupaya mengubah strategi perusahaan dengan beralih menjadi produsen chip canggih bagi perusahaan lain.
Sebagai bagian dari strategi ini, Intel telah menginvestasikan ratusan miliar dolar dalam pembangunan fasilitas manufaktur modern. Investasi tersebut mencakup ekspansi senilai US$25 miliar untuk fasilitas di Kiryat Gat, Israel, serta berbagai proyek besar di AS yang didukung pemerintahan Biden melalui subsidi CHIPS Act.
Namun, meskipun telah menggelontorkan dana besar, Intel masih kesulitan menarik pelanggan besar untuk bisnis foundry-nya. Pendapatan dan laba perusahaan terus menurun, mendorong Intel mempertimbangkan pelepasan divisi manufakturnya secara parsial atau penuh guna kembali fokus pada pengembangan chip dan produk.