Laba Mayora 2024 Turun 6% walau Pendapatan Naik, Mengapa?

Jakarta, FORTUNE - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan penurunan laba bersih pada 2024, walaupun penjualan bersihnya mengalami peningkatan.
Dikutip dari laporan keuangan tahunan, produsen Kopiko itu membukukan penjualan bersih sebesar Rp36,07 triliun, naik 14,54 persen (YoY) dari Rp31,49 triliun.
Namun, beban pokok penjualan perseroan turut meningkat sebesar 20,07 persen dari Rp23,07 triliun menjadi Rp27,77 triliun. Alhasil, laba kotor Mayora Indah pun terkoreksi sebesar 1,31 persen dari Rp8,41 triliun menjadi Rp8,30 triliun.
Ditambah lagi, beban usaha dari Mayora pun lebih tinggi 6,81 persen pada 2024, yakni Rp4,39 triliun dari sebelumnya Rp4,11 triliun. Pada akhirnya, hal-hal tersebut menekan laba bersih Mayora sebesar 5,96 persen (YoY) dari Rp3,19 triliun menjadi Rp3,00 triliun pada 2024.
Detail penjualan bersih Mayora Indah
Pada pos penjualan bersih, kontribusi terbesar masih berasal dari pasar lokal, yakni hampir sebesar Rp20,73 triliun. Angka itu naik 16,59 persen (YoY) dari sekitar Rp17,78 triliun pada 2023.
Untuk penjualan bersih ekspor, kenaikannya hanya mencapai 12.04 persen (YoY) dari Rp13,71 triliun pada 2023 menjadi Rp15,36 triliun.
Yang perlu digarisbawahi adalah nilai retur yang melejit sebesar 79,71 persen (YoY), dari hampir Rp8,33 triliun menjadi hampir Rp14,97 triliun pada 2024.
Sementara itu, dari segi lini bisnis, segmen makanan olahan dalam kemasan berkontribusi sebesar Rp21,86 triliun. Lalu, segmen minuman olahan dalam kemasan mencetak penjualan bersih sebesar Rp18,63 triliun. Itu semua dikurangi eliminasi hampir Rp4,42 triliun.
Untuk neraca keuangan, Mayora Indah membukukan total aset sebesar Rp29,72 triliun pada akhir 2024, meningkat dari Rp23,87 triliun pada akhir 2023.
Liabilitas perseroan pun meningkat dari Rp8,58 triliun, menjadi Rp12,62 triliun. Begitu juga dengan ekuitas MYOR yang bertumbuh dari Rp15,28 triliun, menjadi Rp17,10 triliun.
Sebelumnya, Mayora baru saja mengumumkan penutupan salah satu entitas anaknya di luar negeri, yakni Mayora Nederland BV. Pada 4 Februari 2025, perseroan menerima persetujuan Departemen Perdagangan Belanda yang menyatakan anak usaha tersebut sudah dilikuidasi dan tak beroperasi.