BUSINESS

McDonald's Hengkang dari Rusia, Lalu Terbit McD Lokal Uncle Vanya's

McDonald's menutup lebih dari 800 gerainya di Rusia.

McDonald's Hengkang dari Rusia, Lalu Terbit McD Lokal Uncle Vanya'sRestoran cepat saji "McDonald's" di Moskow, Rusia. Shutterstock/OlegDoroshin
21 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – McDonald's boleh saja menutup sementara lebih dari 800 restoran di Rusia, tapi versi lokal waralaba makanan cepat saji itu langsung muncul dengan jenama Uncle Vanya's.

Entitas baru itu bahkan telah mengajukan merek dagang ke otoritas Rusia. Namun, yang menjadi sorotan adalah identitas khas merah dan kuning pada logo McD agaknya tetap dipertahankan pada Uncle Vanya's. Logo ikonik M melengkung ala McD pun hanya diputar 90 derajat oleh pemegang merek Uncle Vanya's sehingga hanya tampak sebagai huruf B.

Uncle Vanya's terinspirasi dari karya drama gubahan sastrawan Rusia, Anton Chekhov, yang berjudul Uncle Vanya. Wali Kota Moskow menyatakan jaringan waralaba domestik ini dapat menggantikan 250 restoran domestik di ibu kota Rusia. Dewan Kota Moskow bahkan mengeklaim telah memberikan US$6,6 juta atau lebih dari Rp94,38 miliar kepada jaringan restoran baru tersebut.

Rencananya, Uncle Vanya's akan menggunakan 99 persen bahan-bahan Rusia yang akan lebih disukai ketimbang bahan-bahan yang dipakai McD.

Nasionalisasi aset

Pekan lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan dukungan soal rencana untuk melakukan nasionalisasi terhadap bisnis asing yang telah meninggalkan negaranya. Dia mengatakan Rusia “harus memperkenalkan manajemen eksternal” pada perusahaan yang akan pergi, dan kemudian mentransfer perusahaan ini kepada mereka yang ingin bekerja."

McDonald's rupanya menjadi salah satunya. Meski Uncle Vanya's belum membuka restoran baru, merek Rusia harus mengambil alih lokasi McDonald's, begitu menurut Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah di parlemen Rusia.

“Mereka mengumumkan akan tutup. Besok di lokasi itu seharusnya bukan McDonald's, tapi Uncle Vanya's," begitu pernyataan Volodin, seperti dikutip dari The Washington Post. “Lapangan pekerjaan harus dipertahankan dan harga-harga harus turun.”

Langkah penutupan McDonald's diperkirakan akan menghabiskan biaya $50 juta atau lebih dari Rp715 miliar per bulan. Raksasa makanan cepat saji itu bahkan berkomitmen untuk terus membayar 62.000 pekerja Rusia selama penutupan.

"Saat kami bergerak maju, McDonald's akan terus menilai situasi dan menentukan apakah ada tindakan tambahan yang diperlukan," kata Chief Executive Officer (CEO) McDonald's, Chris Kempczinski, dalam pernyataan resmi. “Pada saat ini, tidak mungkin untuk memprediksi kapan kami dapat membuka kembali restoran kami di Rusia.”

Menurut CNN, sejumlah perusahaan internasional seperti Ford, General Motors, Boeing, Airbus, Airbnb, Amazon, Apple, Facebook, telah menyetop operasionalnya di Rusia sebagai bagian dari respons terhadap seruan sanksi ekonomi terhadap negara tersebut.

Related Topics