Penjualan Kendaraan Listrik Global September Lalu Cetak Rekor 2,1 Juta Unit

- Penjualan global kendaraan listrik (EV) mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
- Cina menyumbang dua pertiga dari total penjualan global EV.
- Pasar Amerika Utara mengalami lonjakan penjualan 66 persen dari tahun ke tahun.
Jakarta, FORTUNE - Penjualan global kendaraan listrik (EV), baik yang sepenuhnya elektrik maupun plug-in hybrid, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebanyak 2,1 juta unit pada September. Angka ini menunjukkan kenaikan 26 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu, didorong oleh permintaan yang sangat kuat di Cina dan lonjakan pembelian di Amerika Serikat menjelang berakhirnya insentif pajak.
Menurut data dari firma riset pasar Rho Motion, lonjakan ini menandai pertama kalinya penjualan EV global melampaui jumlah tersebut dalam satu bulan.
"Penjualan EV global melampaui 2 juta unit dalam satu bulan untuk pertama kalinya, didorong oleh permintaan yang memecahkan rekor di seluruh pasar utama," kata Manajer Data Rho Motion, Charles Lester, seperti dikutip Electrek.
Total penjualan EV dari Januari hingga September kini telah mencapai 14,7 juta unit secara global, naik 26 persen dari tahun sebelumnya.
Cina kembali menegaskan posisinya sebagai pasar dominan, menyumbang sekitar dua pertiga dari total penjualan global dengan 1,3 juta unit terjual pada September. Angka ini didukung oleh permintaan kuat untuk kendaraan listrik baterai (BEV) yang naik 28 persen dari tahun lalu, serta berbagai subsidi tukar tambah regional, menurut laporan Reuters.
Secara total, China telah menjual hampir 9 juta EV sepanjang tahun ini, naik 24 persen dari 2024.
Sementara itu, pasar Amerika Utara mengalami lonjakan penjualan sebesar 66 persen dari tahun ke tahun, mencapai sekitar 215.000 unit. Kenaikan signifikan ini dipicu oleh konsumen yang bergegas memanfaatkan kredit pajak EV sebesar $7.500 sebelum insentif tersebut berakhir pada 30 September.
Namun, Rho Motion memproyeksikan permintaan akan menurun tajam pada kuartal keempat.
"Dengan hilangnya insentif federal, permintaan AS diperkirakan akan turun tajam pada kuartal terakhir tahun ini," ujar Lester kepada Reuters.
Menanggapi prospek penurunan tersebut, beberapa produsen mobil telah mengambil langkah defensif. Electrek melaporkan bahwa Hyundai telah memotong harga, Mercedes-Benz menghentikan sementara produksi empat model EV, dan General Motors menangguhkan satu shift produksi di pabriknya di Tennessee.
Eropa juga mencatatkan rekor baru dengan penjualan 427.000 unit, naik 36 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh insentif di Jerman dan permintaan yang kuat di Inggris, yang terbantu oleh siklus registrasi pelat nomor baru dan program "Electric Car Grant".
Menurut laporan Reuters, persaingan di pasar Eropa diperkirakan akan semakin ketat dengan peluncuran Model Y berbiaya lebih rendah dari Tesla.