Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Profil dan Kekayaan Bill Gates, Capai Ratusan Miliar Dolar

kekayaan bill gates.png
Bill Gates di Indonesia (Dok. Setkab RI)
Intinya sih...
  • Bill Gates menghibahkan 159 juta dolar atau sekitar Rp2,6 triliun kepada Indonesia untuk sektor kesehatan, pertanian, teknologi, dan bantuan sosial.
  • Kekayaan Bill Gates mencapai ratusan miliar dolar per April 2025, berasal dari portofolio investasi pribadi dan saham Microsoft.
  • Gates mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation yang telah mendonasikan lebih dari 59 miliar dolar untuk banyak bidang.

Kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada Selasa (7/5) menjadi sorotan publik. Tak hanya hadir dalam dialog strategis dengan Presiden Prabowo Subianto, Gates juga mengumumkan pemberian hibah sebesar 159 juta dolar atau sekitar Rp2,6 triliun kepada Indonesia.

Dana tersebut dialokasikan untuk mendukung sektor kesehatan, pertanian, teknologi, dan bantuan sosial lintas sektor.

“Saya sangat menikmati pekerjaan filantropi ini dan saya berharap bisa melakukan lebih banyak lagi. Sekali lagi, terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Presiden kepada saya. Terima kasih,” ujar Gates dalam keterangannya, mengutip Sekretariat Kabinet Republik Indonesia pada Kamis (8/6).

Di balik aksi filantropinya, masyarakat juga penasaran dengan berapa besar kekayaan Bill Gates. Dari mana saja sumber kekayaan Gates selama ini? Untuk tahu lebih lanjut, simak profil lengkap Bill Gates dan jumlah kekayaan yang ia miliki.

Profil Bill Gates

Bill Gates bernama lengkap William Henry Gates III. Ia lahir pada 28 Oktober 1955 di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dalam keluarga yang berkecukupan.

Ayahnya bernama William Henry Gates Sr. yang merupakan seorang pengacara ternama. Sementara itu, ibunya adalah Mary Maxwell Gates, anggota direksi di beberapa perusahaan besar termasuk First Interstate Bank dan United Way. Sedangkan, kakeknya, adalah J.W. Maxwell, presiden bank nasional.

Sejak kecil, Gates telah menunjukkan kecerdasan di atas rata-rata. Orang tuanya kemudian menyekolahkan Gates di Lakeside School, sekolah unggulan di Seattle. Di sanalah Gates mulai menekuni dunia komputer.

Ia menulis program pertamanya pada usia 13 tahun. Di sekolah yang sama, ia bertemu Paul Allen, seniornya yang juga tertarik pada dunia komputer. Ketertarikannya terhadap pemrograman membuat Gates menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer, berbeda dengan anak remaja seumurannya.

Meski sempat menuruti keinginan orang tuanya untuk kuliah di jurusan Hukum di Harvard University pada 1973, Gates memutuskan untuk keluar dari Harvard. Lalu, ia fokus mengembangkan bisnis teknologi bersama Paul Allen.

Kekayaan Bill Gates di 2025

Meski telah banyak mendonasikan hartanya, kekayaan Gates tetap berada di peringkat atas daftar miliarder dunia. Melansir Forbes, per April 2025 kekayaan bersih Bill Gates tercatat mencapai 106,5 miliar dolar atau sekitar Rp1.700 triliun. 

Sebagian besar kekayaan tersebut berasal dari portofolio investasi pribadi, termasuk saham Microsoft dan aset lainnya yang dikelola oleh perusahaan investasinya, Cascade Investment LLC. Melalui Cascade, Gates memiliki kepemilikan di berbagai sektor, mulai dari kereta api, energi, hingga perusahaan makanan seperti Coca-Cola FEMSA dan Canadian National Railway.

Selain itu, meski ia hanya memiliki kurang dari 1% saham Microsoft saat ini, tapi nilainya tetap fantastis. Sahamnya di Microsoft mencapai 28,6 miliar dolar.

Lonjakan nilai ini seiring dengan peningkatan kapitalisasi pasar Microsoft, yang kini menyentuh angka hampir 3 triliun dolar. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan bisnis AI dan cloud computing.

Awal mula Microsoft dan puncak kesuksesan Gates

Pada 1975, Gates dan Allen mendirikan perusahaan perangkat lunak bernama Micro-Soft, yang kemudian disingkat menjadi Microsoft. Produk pertama mereka adalah Altair BASIC, bahasa pemrograman untuk komputer Altair 8800. Inovasi ini menjadi titik awal berkembangnya Microsoft sebagai perusahaan teknologi global.

Puncak kejayaan datang pada 1986 ketika Microsoft meluncurkan sistem operasi Windows. Sistem ini menjadi fondasi dominasi Microsoft di industri perangkat lunak.

Pada tahun yang sama, Microsoft resmi melantai di bursa saham dengan harga IPO US$21 per lembar saham. Gates memiliki saham senilai US$234 juta.

Perlahan namun pasti, nilai saham Microsoft meningkat seiring pertumbuhan industri teknologi. Gates pun dinobatkan sebagai miliarder termuda di dunia pada usia 31 tahun.

Komitmen filantropi Gates

Sejak awal 2000-an, Gates mulai fokus pada kegiatan sosial. Bersama mantan istrinya, Melinda French Gates, ia mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), yayasan filantropi terbesar di dunia. 

Hingga 2025, yayasan ini telah menyumbangkan lebih dari 59 miliar dolar untuk berbagai program, di antaranya:

  • Penanggulangan penyakit menular seperti polio, TBC, dan malaria di negara-negara berkembang.

  • Peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, terutama di Afrika dan Asia.

  • Ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan, mendukung inovasi pertanian untuk menghadapi perubahan iklim.

Gates juga menggagas gerakan The Giving Pledge. Lewat gerakan itu, ia mengajak miliarder dunia untuk menyumbangkan minimal 50% kekayaan mereka selama hidup atau melalui wasiat. Tokoh-tokoh ternama seperti Warren Buffett, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk ikut dalam gerakan yang diinisiasi Gates.

Kunjungan ke Indonesia dan visi masa depan

Kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada 2025 ini bukanlah kunjungan biasa. Komitmennya untuk menghibahkan 159 juta dolar menandakan peran aktifnya dalam mendukung negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Bagi generasi muda Indonesia, kehadiran Gates di tanah air bukan hanya membawa dana bantuan, tapi juga inspirasi besar. Ini menegaskan bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan kepedulian sosial bisa berjalan seiring dalam membentuk masa depan yang lebih baik.

Itulah profil dan kekayaan Bill Gates yang mencerminkan sosoknya yang jenius di bidang teknologi. Ia juga memiliki visi sosial yang besar. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us