Profil Martua Sitorus, Salah Satu Pendiri Wilmar International

Martua Sitorus dikenal sebagai pengusaha sukses di industri kelapa sawit. Kemampuannya dalam mengenali peluang baru menjadikannya banyak memasuki sektor baru yang potensial.

Lahir di Pematang Siantar, Sumatra Utara, Martua tumbuh di keluarga yang sederhana. Sejak kecil, ia telah mengenal nilai kerja keras guna membantu perekonomian keluarga.

Mulai dari berjualan udang hingga menjadi loper koran pernah dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membantu biaya sekolah.

Pengalaman inilah yang membentuk Martua sebagai sosok pekerja keras dan pantang menyerah. Nilai-nilai tersebut terus dihayati dalam kehidupan sehari-hari dan kariernya sebagai pengusaha.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, Martua sukses bertransformasi menjadi seorang pengusaha sukses dengan fokus pada sektor kelapa sawit.

Diketahui Martua telah menikah dan dikaruniai empat orang anak. Kini, ia berdomisili di Singapura.

Setelah menyelesaikan studinya, Martua merintis karier sebagai seorang pengusaha. Awalnya, ia mulai membuka usaha sektor minyak sawit dan kelapa sawit dalam skala kecil.

Kariernya mulai berkembang sejak pertemuannya dengan Kuok Khoon Hong, pengusaha asal Malaysia. Mereka berdua menjadi mitra bisnis dan mencirikan Wilmar pada 1991.

Pada masa perintisannya, perusahaan fokus pada perdagangan kelapa sawit hingga memu memiliki perkebunan kelapa sawit sendiri.

Seiring berjalannya waktu, Wilmar terus melakukan ekspansi bisnis ke berbagai sektor dan kawasan. Portofolio perusahaan berkembang pesat hingga menjadi salah satu grup bisnis ternama di Asia.

Tidak berhenti di situ saja, Martua juga mengembangkan portofolio bisnisnya di sektor properti. Lewat Gamaland, ia banyak terlibat dalam berbagai proyek pembangunan besar.

Setelah menjadikan Wilmar sebagai salah satu perusahan minyak sawit terbesar di dunia, Martua memutuskan untuk mengundurkan diri dari dewan direksi pada tahun 2018.

Bersama dengan saudaranya, Ganda Sitorus, mereka berdua mendirikan KPN Corporation yang sebelumnya dikenal sebagai Gama Corp.

Perusahaan tersebut memiliki portofolio bisnis di berbagai sektor, mulai dari kelapa sawit, properti, manufaktur semen, dan kesehatan.

Bersama dengan Grup Ciputra, Gama Land sebagai anak usaha properti KPN membangun kawasan kota mandiri di Medan pada tahun 2024.

Salah satu pencapaian KPN yang membanggakan adalah perusahaan semen Cemindo Gemilang. Di tahun 2021, perusahaan semen tersebut resmi melantai di bursa saham dan memperoleh dana sebesar 77 juta dolar AS.

Selain itu, Murni Sadar yang bergerak di sektor kesehatan sukses mengantongi dana investasi sebesar 21 juta dolar AS lewat IPO pada tahun 2022.

Lewat bisnis yang ditekuninya, profil Martua Sitorus dikenal akan kekayaannya yang berkembang pesat. Majalah Forbes mencatat kekayaan mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir.

Dilansir Forbes, total kekayaan Martua Sitorus menyentuh angka 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp57 triliun (kurs Rp16.302 per dolar AS) per Jumat (13/6).

Kekayaan yang dimilikinya berhasil membawa namanya kerap masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Di tahun 2024, Martua sukses masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada posisi ke-18. Sebagian besar kekayaan yang dimilikinya berasal dari bisnis minyak kelapa sawit.

Kepiawaian dan kepekaannya dalam berbisnis membuktikan bahwa Martua meraih kesuksesan sebagai seorang pengusaha sukses Indonesia. 

Lewat dedikasi dan tekad yang dimilikinya, profil Martua Sitorus menjadi salah satu pengusaha inspiratif yang banyak memotivasi pengusaha lainnya.