Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
PT PP.
PT PP. (dok. PTPP)

Intinya sih...

  • PTPP memulai pembangunan New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi II senilai Rp2,33 triliun.

  • NPEA akan mengurai kepadatan di New Priok South Access (NPSA) dan terkoneksi dengan Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC).

  • PTPP menggunakan inovasi teknologi terkini seperti Smart Infrastructure Technology (SIT) dan Building Information Modelling (BIM) untuk memantau progres proyek.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan konstruksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP), resmi memulai pembangunan New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi II. Jalur strategis sepanjang 3,8 km ini akan menghubungkan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda langsung ke New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1) itu dibangun dengan nilai proyek mencapai Rp2,33 triliun.

Proyek yang ditargetkan rampung dalam 600 hari kalender atau sekitar 20 bulan ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Kehadiran akses baru ini akan mengurai kepadatan di New Priok South Access (NPSA), yang saat ini menjadi satu-satunya jalur menuju NPCT 1 dan telah mencapai kapasitas maksimum. Jalur NPEA nantinya juga akan terkoneksi dengan Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC), memperlancar arus barang dari kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan sekitarnya menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

“NPEA akan menjadi akses baru yang memperkuat akses eksisting, sehingga mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (19/8).

Sementara itu, Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menuturkan PTPP membawa inovasi teknologi terkini guna memastikan proyek berjalan tepat waktu.

“Kami mengaplikasikan Smart Infrastructure Technology (SIT) dan Building Information Modelling (BIM) untuk memantau progres secara real-time, melakukan visualisasi konstruksi terintegrasi, hingga pengukuran akurat menggunakan Multi Beam Echo Sounder dan Drone LiDAR. Teknologi ini membuat pekerjaan lebih presisi sekaligus efisien,” ujarnya.

PTPP mendesain jembatan khusus dengan bentang 70 m dan tinggi 16 m untuk menjamin akses nelayan Cilincing dan Kalibaru. Selain itu, digunakan slag (limbah industri baja) sebagai material ramah lingkungan untuk menekan emisi karbon, melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja, serta menerapkan metode lean construction dengan reusable formwork guna mengurangi limbah.

Dengan pengalaman panjang dalam membangun infrastruktur pelabuhan – termasuk Makassar New Port dan Kalibaru – PTPP optimis dapat menyelesaikan proyek NPEA Seksi II dengan standar mutu terbaik dan zero accident.

“Proyek ini akan menjadi simbol kemajuan konektivitas maritim Indonesia, memperkuat daya saing logistik nasional, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Joko.

Editorial Team

EditorEkarina .