Setelah 14 tahun Pertamina Reaktivasi Anjungan EZB, Hasilkan 373 Bph

- Pertamina melalui PHE ONWJ berhasil mengoptimalkan sumur lama Anjungan EZB yang sudah tidak aktif sejak 2010.
- Setelah diaktifkan, anjungan tersebut mulai memproduksi minyak mentah sebanyak 374 barel per hari.
- Reaktivasi aset nonaktif selama lebih dari satu dekade merupakan strategi untuk menjaga laju produksi migas di tengah tantangan alamiah penurunan produksi.
Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) optimalisasi sumur lama, Anjungan EZB, yang sudah tidak aktif sejak 2010.
Setelah diaktifkan, anjungan di lepas pantai Kabupaten Subang itu mulai memproduksi minyak mentah 374 barel minyak per hari (BOPD). Ini dicapai melalui pengaktifan kembali dua sumur awal, yakni EZB-1S dan EZB-3S, melalui tes produksi pada 26 Oktober 2025.
General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, mengatakan reaktivasi aset yang telah lama tidak beroperasi adalah salah satu strategi perseroan menjaga laju produksi migas di tengah tantangan alamiah penurunan produksi di lapangan-lapangan yang sudah beroperasi puluhan tahun.
"Ini sejalan dengan komitmen Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), untuk memaksimalkan aset existing dan secara agresif mendukung pencapaian target produksi nasional demi ketahanan energi," ujar Wira dalam keterangan resmi, Rabu (5/11).
Dia mengatakan, ada sejumlah antangan menghidupkan kembali fasilitas yang sudah nonaktif selama lebih dari satu dekade. Operasi ini menuntut analisis mendalam dan standar keselamatan yang ketat.
"Tim kami harus memastikan kembali integritas seluruh fasilitas, menganalisis ulang data bawah permukaan (subsurface), dan menerapkan teknologi yang adaptif untuk memancing minyak keluar. Sederhananya, kami memberikan napas buatan ke dalam sumur tua untuk membantu mengangkat minyak yang tersisa ke permukaan," ujar Wira.
Ke depan, perusahaan memiliki rencana kerja lanjutan dengan melakukan monitoring, serta melanjutkan pekerjaan serupa di sumur-sumur lain di Anjungan EZB, seperti EZB-1L, EZB-4, dan EZB-2.
Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat.

















