Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Ada Sejumlah Penyebab Laba Bersih ABM Investama (ABMM) Turun 62,14 Persen

Photo by <a href="https://unsplash.com/@dominik_photography?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Dominik Vanyi</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/photography-of-excavators-at-mining-area-Mk2ls9UBO2E?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCop
ilustrasi foto di dunia pertambangan (unsplash.com/Dominik vanyik)
Intinya sih...
  • Laba bersih sepanjang sembilan bulan pertama 2025 menjadi US$42,38 juta.
  • Penurunan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan disebabkan oleh pelemahan harga dan cuaca ekstrem.
  • Volume pengupasan lapisan tanah dan pengambilan batu bara masing-masing turun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Emiten sektor pertambangan, PT ABM Investama Tbk (ABMM), mengalami pelemahan kinerja sepanjang sembilan bulan pertama 2025, ditandai dengan laba yang anjlok hingga 62,14 persen dalam setahun (YoY) menjadi US$42,38 juta. Padahal, pada periode sama tahun lalu, capaian labanya mencapai US$111,94 juta.

Penurunan pada sisi bottom line tersebut merupakan akibat langsung penurunan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yang mencapai 12,52 persen (YoY) menjadi US$781,64 juta. Pada periode sama tahun sebelumnya, capaian pada kolom tersebut adalah US$893,52 juta.

Pada keterbukaan informasi, manajemen perseroan menjelaskan pelemahan kinerja disebabkan oleh koreksi pada harga batu bara dan tantangan operasional akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada paruh pertama tahun ini.

Sebagaimana bisa ditengok pada laporan keuangannya, segmen bisnis kontraktor tambang dan tambang batu bara berkontribusi paling besar pada pendapatan ABMM, dengan sumbangsih US$566,48 juta, disusul oleh logistik dan sewa kapal yang kontribusinya US$100,82 juta.

Sementara itu, segmen perdagangan bahan bakar menyumbang US$52,06 juta.

Perseroan pun menyatakan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal), yang menjadi salah satu bisnis dalam segmen kontraktor tambang, mengalami penurunan 12 persen menjadi 178,6 juta bank cubic meter (Mbcm) pada kuartal III-2025.

Angka ini jauh melemah ketimbang 202,9 Mbcm pada periode yang sama tahun lalu, yang dicatatkan oleh entitas kontraktor tambang perseroan.

“Volume pengambilan batu bara juga menurun sebesar 14,2 persen (YoY) menjadi 24,8 juta ton (Mt) pada kuartal III-2025,” demikian Direktur PT ABM Investama Tbk, Hans Manoe, dalam keterbukaan informasi, Senin (3/11).

Pada segmen bisnis perdagangan bahan bakar, volume penjualan mengalami penurunan 14,4 persen menjadi 282 juta liter pada kuartal III-2025.

Ke depannya, perseroan berkomitmen pada inisiatif strategis jangka panjang yang berfokus pada stabilisasi operasi pertambangan dan ekspansi basis pendapatan non-batu bara melalui pengembangan bisnis terkait.

“Perseroan tetap berkomitmen memaksimalkan produktivitas operasional guna memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, ” katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Business

See More

PTPP Teken Kontrak Jalan Kawasan di IKN Senilai Rp1,9 Triliun

03 Nov 2025, 17:24 WIBBusiness