BUSINESS

Tren Belanja dan Pembiayaan Ritel di Ramadan 2023, Apa yang Berubah?

54% konsumen pilih belanja offline.

Tren Belanja dan Pembiayaan Ritel di Ramadan 2023, Apa yang Berubah?Pengunjung di pusat perbelanjaan, Denpasar, Bali, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

by Suheriadi

06 April 2023

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bulan Ramadan menjadi momentum spesial bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan berbagai aktivitas, mulai dari kegiatan keagamaan hingga sosial-kemasyarakatan. Masyarakat cenderung mengalokasikan lebih banyak dana untuk memenuhi kebutuhan seperti zakat, buka puasa bersama, makanan hingga belanja aneka kebutuhan dalam periode Ramadan hingga Idul Fitri 2023. 

Dalam memenuhi berbagai kebutuhannya, masyarakat kini memiliki pilihan sumber dana yang beragam termasuk melalui perusahaan pembiayaan atau multifinance. Untuk itu, multifinance PT Home Credit Indonesia (Home Credit) melakukan survei terhadap lebih dari 1.300 responden melalui aplikasi My Home Credit. 

Survei tersebut mengungkap bahwa responden membeli sejumlah barang di bulan Ramadan seperti fashion, gadget, elektronik rumah tangga, hingga furnitur. Survei itu juga menunjukkan bahwa responden tidak hanya mengandalkan uang tunai, namun juga mempertimbangkan untuk menggunakan layanan pembiayaan untuk membeli berbagai barang seperti furnitur, perlengkapan elektronik rumah tangga dan gadget.  

“Responden memilih pembiayaan barang dengan berbagai alasan terkait pengelolaan pengeluaran, misalnya, untuk mengelola arus kas keuangan pribadi sebesar 58 persen," kata kata VP Brand & Marketing Strategy Home Credit Indonesia Martha Grashiana saat buka puasa bersama media di Jakarta, Kamis (6/4). 

Selain itu, 35 persen responden memilih menggunakan multifinance untuk menyimpan uang tunai dan untuk dana darurat. Selain alasan pengaturan pengeluaran, responden juga memilih pembiayaan barang dengan alasan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh perusahaan pembiayaan kepada pelanggan seperti proses yang cepat dan mudah sebesar 54 persen.

54% konsumen pilih belanja offline

Peluncuran Survei Home Credit Mengenai Tren Belanja dan Pembiayaan/Dok Home Credit

Martha menambahkan, dalam survei tersebut terungkap bahwa responden cenderung lebih memilih saluran pembelian offline dengan porsi 54 persen seperti toko-toko di pusat perbelanjaan modern (mall) atau pasar tradisional, untuk membeli berbagai barang seperti gadget (termasuk smartphone), peralatan elektronik rumah tangga, furniture, kebutuhan dasar seperti beras dan sebagainya. 

Sementara itu, responden cenderung lebih memilih saluran pembelian online dengan porsi 46 persen seperti e-commerce, media sosial, website brand atau saluran lain untuk melakukan transaksi seperti membeli fashion dan aksesoris, perlengkapan hobi dan pembayaran tagihan.  

“Berangkat dari kebutuhan masyarakat atas pembiayaan barang tersebut, Home Credit menghadirkan program spesial bernama Promo Ngabuburit," kata Martha. 

Menariknya, Promo Ngabuburit ini juga dapat dikombinasikan dengan promo Home Credit lainnya seperti promo 0 persen dan bebas satu kali cicilan di lebih dari 23.000 toko mitra yang bekerjasama dengan Home Credit di seluruh Indonesia tersebut. 

Program spesial selama Ramadan ini bertujuan untuk semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya selagi memanfaatkan waktu Ngabuburit bersama kerabat dan orang-orang terdekat, agar momen Ramadan ini jadi bisa lebih bermakna.