Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Summarecon (SMRA) Raih 37% Target Prapenjualan hingga Mei

Jajaran Direksi dan Komisaris PT Summarecon Agung Tbk berfoto bersama usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 (2).jpg
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Summarecon Agung Tbk berfoto bersama usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024. (Dok. SMRA)

Jakarta, FORTUNE - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah meraih 37,2 persen dari target prapenjualan atau marketing sales hingga Mei 2025.

Menurut Presiden Direktur Summarecon Agung Adrianto Pitojo Adi, sejak Januari sampai dengan Mei 2025, nilai prapenjualan SMRA telah mencapai Rp1,86 triliun. Kontribusi terbesarnya adalah proyek Summarecon, jika ditinjau dari total nilainya.

Sementara itu, target prapenjualan perseroan pada 2025 adalah Rp5 triliun. Itu akan mengandalkan kontribusi dari proyek di 9 kawasan kota terpadu perseroan di kawasan Kelapa Gading, Serpong, bekassi, Bogor, Bandung, Karawang, Makassar, Crown Gading, dan Tangerang.

Sebelumnya, pada 2024, Summarecon Agung mencatatkan prapenjualan hampir Rp4,4 triliun. Angka itu tak mencapai target perseroan, Rp5 triliun. Kendati demikian, ia tetap optimistis perseroan dapat meraih target tersebut dengan katalis inovasi produk dengan penetapan harga sesuai pasar.

"Di sisa waktu 2025 ini masih ada beberapa peluncuran yang harus kami lakukan," katanya dalam paparan publik virtual SMRA, dikutip Jumat (13/6).

Selain itu, hasil yang perseroan raih pada 2024 menunjukkan pasar kelas menengah ke atas mereka masih menunjukkan resiliensi. Itu terlihat dari kontribusi segmen tersebut terhadap prapenjualan.

Kemudian, ia pun yakin dengan strategi pengembangan properti perseroan melalui kota terpadu. "Ketika kita bangun kota terpadu, property development dan investment property itu dalam kontrol kami," katanya. "Karena kami tahu kapan harus membangun mal, kapan kami harus meluncurkan satu klaster dalam satu towwnship yang kami kembangkan."

Hingga kuartal I 2025, SMRA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp2,10 triliun atau menurun 1,39 persen (YoY) dari Rp2,13 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih perseroan pun tertekan 46,02 persen (YoY) dari Rp441,39 miliar menjadi Rp238,22 miliar.

Saham SMRA melemah 2,37 persen ke harga Rp412 pada akhir perdagangan Jumat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us